MEDIA24.ID, KUDUS – Polytron kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu produsen kendaraan listrik paling progresif di Indonesia dengan merilis edukasi komprehensif mengenai pentingnya pemilihan cell baterai yang aman untuk motor listrik.
Momentum ini hadir setelah peluncuran FOX 350, motor listrik terbaru Polytron yang kini menawarkan dua skema kepemilikan, yakni Battery as a Service (sewa baterai) dan opsi pembelian baterai.
Di balik pengembangan seluruh ekosistem kendaraan listriknya, Polytron menempatkan faktor keselamatan baterai sebagai prioritas utama.
Dalam penjelasannya kepada publik, CEO Polytron, Hariono mengungkap bahwa teknologi baterai merupakan komponen paling penting dalam sebuah motor listrik, dan justru bagian yang paling kompleks dari sisi keamanan.
“Polytron menerapkan standar pengujian setingkat internasional untuk memastikan setiap cell baterai yang digunakan aman sebelum dipasang pada motor listrik FOX Electric. Standar ini mengacu pada UN 38.3, QC/T 743, SNI 8872:2019, UN R136, hingga ISO 26262 yang mencakup pengujian thermal, getaran, guncangan, tusukan, benturan, hingga simulasi risiko kecelakaan,” ungkap Hariono.
Salah satu aspek penting yang ditekankan Polytron adalah pemilihan kimia cell baterai. Banyak konsumen belum memahami bahwa tidak semua baterai lithium memiliki tingkat keamanan yang sama.
Baca Juga: Resmi Jual BBM RON 92, Ini Harga Terbaru SPBU Shell
Jenis-jenis seperti NMC, NCA, dan LCO dikenal memiliki risiko api yang tinggi karena menghasilkan oksigen internal ketika terbakar. Reaksi ini menyebabkan api cepat membesar, sulit dikendalikan, dan berpotensi menimbulkan ledakan.
Polytron memilih menggunakan teknologi LFP (Lithium Iron Phosphate) karena memiliki stabilitas termal yang jauh lebih baik dan tidak menghasilkan oksigen ketika terjadi kebakaran.
Sifat ini membuat api lebih lambat berkembang dan lebih mudah dikendalikan, sehingga risiko kecelakaan akibat baterai dapat diminimalkan secara signifikan.
Dalam paparannya, Polytron juga menjelaskan bahwa cell LFP memiliki titik mulai thermal runaway pada suhu 250–300°C, jauh lebih tinggi dibandingkan cell NMC yang bisa mengalami thermal runaway pada kisaran 170–220°C.
Baca Juga: Mobil MBG Tabrak Belasan Siswa SDN 01 Kalibaru Cilincing, Ini Kronologisnya
Perbedaan ini memberikan margin keamanan yang sangat besar bagi pengguna, terutama ketika motor digunakan dalam kondisi cuaca panas, saat melewati kemacetan, atau ketika terjadi peningkatan suhu akibat proses pengisian daya.
Cell LFP yang digunakan Polytron juga telah melalui pengujian nail penetration dan mechanical impact untuk memastikan bahwa cell tidak terbakar ataupun meledak meski mengalami tusukan, tekanan tinggi, atau kerusakan fisik yang mensimulasikan kondisi kecelakaan.
Artikel Terkait
Gelar Acara Polytron Fest 50th Anniversary, Hadir untuk Memahami Kebutuhan Konsumen Indonesia
Hadirkan Keseruan di Polytron Fest 50th Anniversary, Merek Elektronik yang Memahami Kebutuhan Konsumen Indonesia
Polytron Hadirkan FOX-200 di IMOS 2025 sebagai Motor Listrik Perempuan Pertamanya
Polytron Siap Hadirkan Motor Listrik Terbaru dengan Fitur Lengkap untuk Mobilitas Urban
Perkuat Posisi Merek Motor Listrik, Polytron Kembangkan Portable Fast Charging Resmu Pertama di Indonesia