MEDIA24.ID, JAKARTA - Program Fulbright dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memberikan beasiswa pada 127 warga Indonesia untuk belajar dan melakukan penelitian di negeri Paman Sam.
Mereka terdiri dari 54 orang penerima beasiswa Fulbright Master’s Degree untuk studi jenjang S2, 37 orang penerima beasiswa Fulbright Doctoral Degree untuk studi jenjang S3, dan 36 orang penerima beasiswa Fulbright Visiting Scholar untuk riset pascadoktoral di AS.
Para awardee Fulbright tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Kalimantan Barat, Jawa Timur, Jakarta, Papua, Riau, dan Sulawesi Selatan.
Mereka akan mengikuti program di berbagai kampus di AS, termasuk Cornell University, Georgia State University, Harvard University, University of Illinois Urbana-Champaign, Smithsonian Environmental Research Center, dan Texas A&M University.
Baca Juga: Update! Pendaftar Beasiswa LPDP 2024 Jalur Afirmasi Kini Tak Perlu Unggah Sertifikat Bahasa Inggris
Jumlah penerima beasiswa Fulbright ini mengalami kenaikan sebesar 22 orang dibandingkan tahun sebelumnya. Program Fulbright di Indonesia dikelola oleh Komisi resmi Fulbright di Indonesia, American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF).
Para pelajar dan peneliti tersebut berada di Jakarta pada 25-26 Juni untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi pengalaman akademik dan budaya di Amerika Serikat.
Dalam kegiatan pembukaan Orientasi Pra-Keberangkatan pada 25 Juni, Pejabat Urusan Budaya Kedutaan Besar AS di Jakarta, Emily Y. Norris mengatakan, hubungan yang sukses selama 75 tahun antara Indonesia dan AS dibangun atas kerja keras warga kedua negara.
Baca Juga: Penawaran Beasiswa S1-S3 Luar Negeri Tanpa Syarat LoA, Cek Daftar Kampusnya
"Sebagai diplomat sipil, yang mengikuti program Fulbright dan membangun hubungan yang langgeng antara kedua negara untuk memastikan keberhasilan hubungan selama 75 tahun ke depan dan seterusnya,” ujar Norris dalam keterangan tertulis yang dikutip Media24, Rabu, 26 Juni 2024.
Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Najib Burhani yang menghadiri sesi pembukaan tersebut, menggarisbawahi peran penting Fulbrighters dalam mengembangkan hubungan penelitian dan pendidikan antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Orientasi yang diselenggarakan oleh AMINEF ini mencakup pengarahan komprehensif mengenai berbagai aspek kehidupan dan studi di Amerika Serikat.
Acara orientasi juga melibatkan alumni Fulbright asal AS dan Indonesia untuk berbagi pengalaman pribadi dan wawasan mereka, dan untuk memberikan nasihat dan dukungan bagi para penerima beasiswa.
Artikel Terkait
Tips dan Trik Lolos Seleksi Beasiswa LPDP 2024 Gelombang 2, Pelamar Wajib Tahu
5 Beasiswa Luar Negeri dengan Syarat Miliki Pengalaman Kerja Minimal 2 Tahun, Cek Daftarnya
Alumnus Kedokteran Unair Ini Bagikan 3 Strategi Lolos Beasiswa LPDP di Luar Negeri