MEDIA24.ID, JAKARTA – Negara-negara Asia semakin menunjukkan kekuatannya dalam mobilitas global, dengan tiga negara Asia—Singapura, Korea Selatan, dan Jepang—mendominasi peringkat paspor dunia.
Berdasarkan Henley Passport Index 2025, Singapura memimpin dengan akses bebas visa ke 193 destinasi, diikuti oleh Korea Selatan (190) dan Jepang (189). Tiga negara ini menunjukkan kekuatan ekonomi dan diplomasi kawasan Asia di mata dunia.
Dengan Singapura memimpin peringkat, diikuti Korea Selatan dan Jepang, Asia membuktikan dirinya sebagai kawasan dengan paspor paling kuat di dunia.
"Perkembangan pesat di Asia, khususnya Singapura, Korea Selatan, dan Jepang, menunjukkan bukan hanya kemajuan ekonomi, tetapi juga kekuatan diplomasi mereka dalam membuka pintu bagi perjalanan internasional," ujar Henley & Partners dalam laporannya.
Sementara itu, negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Inggris mengalami penurunan signifikan dalam peringkat paspor mereka. Paspor AS, yang sebelumnya berada di posisi pertama, kini merosot ke posisi ke-12, sementara paspor Inggris juga turun ke posisi ke-8, menandakan berkurangnya kekuatan diplomatik mereka dalam hal kebebasan bepergian.
Di sisi lain, China juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam peringkat paspornya. Melonjak dari peringkat ke-94 pada 2015 menjadi ke-64 pada 2025, China semakin memperkuat posisinya sebagai kekuatan besar dalam dunia global dengan akses bebas visa ke lebih banyak negara, termasuk pemberian akses bebas visa ke Rusia.
Baca Juga: Alhamdulillah, 35.000 Paket Bantuan Kemanusiaan BAZNAS Berhasil Masuk Gaza Palestina
Kekuatan Diplomasi Asia
Keberhasilan Asia dalam merajai peringkat paspor dunia mencerminkan semakin pentingnya peran diplomasi kawasan ini dalam membangun hubungan internasional. Dengan kebijakan yang semakin terbuka dan kemajuan dalam kerja sama multilateral, negara-negara Asia menunjukkan bahwa mereka siap mendominasi panggung global.
"China, bersama negara-negara Asia lainnya, seperti Singapura dan Korea Selatan, tidak hanya menguasai ekonomi global, tetapi juga memimpin dalam hal kebebasan bepergian, menunjukkan pergeseran kekuatan yang jelas menuju Asia di dunia internasional," tambah Henley & Partners.
Baca Juga: Sabet Emas di NTU Singapura, Siswa MAN IC OKI Harumkan Indonesia di Ajang Riset Internasional
Penurunan peringkat paspor Amerika Serikat menggambarkan dampak dari kebijakan yang lebih tertutup di bawah pemerintahan sebelumnya. Perubahan kebijakan visa, seperti penghapusan akses bebas visa ke Brasil dan pembatasan lainnya, telah mengurangi kekuatan paspor AS di dunia. Hal ini membuka ruang bagi negara-negara Asia untuk semakin memperkuat posisi mereka dalam hal kebebasan perjalanan.
Artikel Terkait
Arab Saudi Izinkan Penggunaan Semua Jenis Visa untuk Ibadah Umrah
Presiden Prabowo Hadiri KTT Perdamaian Gaza, TNI Diminta Siapkan Pasukan
Pose Jempol Prabowo Warnai Hangatnya Sesi Foto Pemimpin Dunia di KTT Perdamaian Gaza
Alhamdulillah, 35.000 Paket Bantuan Kemanusiaan BAZNAS Berhasil Masuk Gaza Palestina
WZWF 2025, BAZNAS RI Serukan Kerja Sama Internasional Bantu Rekonstruksi dan Rehabilitasi di Palestina