MEDIA24.ID, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Danantara, atau Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Investasi Danantara), Senin (24/2), para pengamat khawatir soal transparansi dan lemahnya pengawasan lembaga ini.
Dalam pidatonya, Presiden menekankan pentingnya prinsip transparansi dan kehati-hatian dalam pengelolaan Dana Negara melalui lembaga ini.
Menurut Presiden Prabowo, Danantara menandai dimulainya era baru bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), entitas ini tidak hanya bisnis semata, tetapi juga sebagai aset nasional yang akan menjadi agen pembangunan dan pendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Baca Juga: Prabowo Resmi Luncurkan BPI Danantara, Rosan Roeslani Jadi CEO
“Kami berhasil mengamankan lebih dari Rp 300 triliun, hampir 20 miliar dolar AS dalam bentuk tabungan negara, yang sebelumnya terhambat oleh inefisiensi, korupsi, dan belanja yang kurang tepat sasaran,” ujar Presiden Prabowo.
Danantara kini menjadi lembaga pengelola investasi terbesar di Indonesia, dengan total aset sekitar USD 900 miliar (setara Rp 14.700 triliun, berdasarkan kurs Rp 16.350 per dolar).
Aset ini berasal dari tujuh BUMN besar, yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Perusahaan Listrik Negara (PLN), Pertamina, Bank Negara Indonesia (BNI), Telkom, dan Mining Industry Indonesia (MIND ID).
Dengan aset sebesar itu, Danantara diharapkan dapat menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang ditargetkan mencapai 8 persen pada masa pemerintahan Presiden Prabowo, seperti yang dijanjikan dalam kampanye Pilpres 2024.
“BUMN harus beroperasi dengan standar tinggi, tata kelola terbaik, dan berkomitmen pada transparansi, kemajuan teknologi, inovasi, serta kehati-hatian dalam pengelolaan yang bertanggung jawab,” kata Prabowo.
Baca Juga: Luncurkan Danantara, Prabowo Diapit Jokowi dan SBY Tekan Tombol Peresmian
Danantara dipimpin oleh Menteri Investasi Rosan Roeslani, yang sebelumnya merupakan pengusaha dan pemimpin perusahaan investasi Recapital Group. Pandu Sjahrir, mitra pengelola di Indies Capital dan pendiri AC Ventures, ditunjuk sebagai kepala divisi investasi Danantara.
Wakil Menteri BUMN, Dony Oskaria, berperan sebagai Chief Operating Officer (COO) lembaga ini.
Danantara berencana untuk menginvestasikan USD 20 miliar ke lebih dari 20 proyek besar di sektor pengolahan nikel, bauksit, tembaga, pengembangan kecerdasan buatan, kilang minyak, energi terbarukan, dan produksi pangan, ungkap Presiden Prabowo.
“Proyek-proyek ini bertujuan untuk menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi bangsa kita, membuka lapangan kerja berkualitas, dan menciptakan kemakmuran jangka panjang bagi masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Artikel Terkait
Meriah! Umat Muslim Gelar Pawai Tarhib Ramadhan Sambut Bulan Suci
Oppo Pad 3: Hadirkan Tablet Canggih dengan Performa Tangguh dan Baterai Jumbo
Intip Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy A36 dan A56: Peluncuran Terbaru di 2025
Resmi Berakhir! IIMS 2025 Dapatkan Pujian dari Pengunjung dan Pelaku Industri
Apple dan Samsung Siap Gebrak Pasar Gadget: Smartphone Super Tipis Siap Meluncur di 2025