MEDIA24.ID, JAKARTA - Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) resmi meluncurkan publikasi riset berjudul “Mengatasi Disparitas Infrastruktur Teknologi Industri Fintech di Indonesia: Sebuah Analisis Integratif dan Strategi Masa Depan” pada 25 Februari 2025, di Shangri-La Hotel, Jakarta.
Riset ini merupakan hasil kolaborasi AFTECH dengan Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) dan bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan utama, mengeksplorasi solusi inovatif, serta merumuskan rekomendasi kebijakan guna mempercepat pembangunan ekosistem fintech yang lebih inklusif di Indonesia.
Acara peluncuran dihadiri oleh lebih dari 50 peserta yang termasuk pimpinan perusahaan yang merupakan anggota AFTECH.
Baca Juga: Puluhan Atlet Taekwondo Antusias Ikuti Turnamen LUDUS Poomsae Open Championship 2025
Dalam forum ini, CIPS memaparkan hasil riset yang memberikan wawasan komprehensif tentang tantangan dan peluang dalam pemerataan infrastruktur teknologi bagi sektor keuangan digital.
Dalam sambutannya, Wakil Bendahara AFTECH, Chrisma Albandjar, menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mempercepat pemerataan infrastruktur digital.
“Industri teknologi dan fintech terus menghadirkan inovasi untuk meningkatkan inklusi keuangan. Di sisi lain, penyedia layanan infrastruktur digital memiliki peran strategis dalam memperluas akses ke layanan keuangan digital, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital secara kesluruhan,” ujarnya.
Baca Juga: Hotman Paris Ceritakan Penyebab Dirinya Dilarikan ke Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura
Sementara itu, CEO CIPS, Bapak Anton Rizki, dalam paparannya menyoroti tiga fokus utama dari riset ini:
- Menciptakan iklim usaha yang lebih terbuka dan kompetitif.
- Meningkatkanteknologi finansial di daerah yang masih tertinggal.
- Memperkuat kapasitas sumber daya manusia dalam sektor digital.
“Ketidakmerataan akses layanan digital masih menjadi tantangan besar dalam mendorong inklusi keuangan, terutama di daerah perdesaan. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi erat antara pemerintah, pelaku industri, dan regulator mempercepat pembangunan infrastruktur digital yang merata,” jelasnya.
Sebagai bagian dari peluncuran riset ini, AFTECH mengadakan sesi diskusi panel yang menghadirkan berbagai pemangku kepentingan.
Ervan Fathurokhman, Direktur Pengendalian Infrastruktur Digital, Kemkomdigi, mengapresiasi inisiatif AFTECH dalam menyusun riset yang menyoroti tantangan dan peluang terkait infrastruktur digital.
Ronny Gunawan selaku Ketua Departemen Enabling Infrastructure AFTECH, menegaskan bahwa pemerataan akses teknologi, termasuk digital identity dan layanan pembayaran nirkabel, harus menjadi prioritas untuk memperluas inklusi keuangan.***
Artikel Terkait
Gelar Shariah Thought Leaders Forum 2025, Maybank Indonesia Dorong Penguatan Ekonomi Syariah
Situasi Tantangan Ekonomi, UOB Indonesia Bagikan Tips untuk Menghadapi Keuangan di Tahun 2025
Government Shutdown, Makan Bergizi Gratis, dan Pertumbuhan Ekonomi
Beasiswa LPDP - Australia Award Dibuka, Fokus Studi Ekonomi Biru hingga IT
Gandeng LPDB-UMKM, GP Ansor Gerakkan Kemandirian Ekonomi Indonesia Lewat Koperasi