Rano Karno Bagikan 146 Kartu Layanan Gratis bagi Penyandang Disabilitas, Tegaskan Komitmen Jakarta sebagai Kota Inklusif

MEDIA24.ID, JABODETABEK - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, secara simbolis menyerahkan 146 Kartu Layanan Gratis (KLG) kepada penyandang disabilitas dalam rangka menyambut Hari Penyandang Disabilitas Internasional 2025.

Penyerahan ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memperkuat komitmen mewujudkan kota yang inklusif dan ramah bagi semua warga.

“Kartu ini memberikan akses gratis pada layanan Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta, bersama 15 kelompok masyarakat lainnya yang termasuk dalam skema layanan ini,” ujar Rano di Jakarta, Minggu.

Baca Juga: Kemnaker Terbitkan Panduan Resmi Pengunduran Diri Peserta Magang Nasional, Begini Prosedurnya

Rano Karno menjelaskan bahwa jumlah KLG yang diserahkan secara simbolis tersebut hanya sebagian kecil, mengingat ratusan kartu lainnya masih menunggu proses distribusi. Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov DKI dalam memperluas akses mobilitas bagi penyandang disabilitas.

Menurut Rano, penyandang disabilitas merupakan bagian penting dari kekuatan Jakarta. Mereka memiliki hak, martabat, serta potensi besar yang harus difasilitasi melalui layanan publik yang adil dan setara.

Pemprov DKI, lanjutnya, terus mendorong peningkatan aksesibilitas di seluruh moda transportasi umum agar lebih ramah disabilitas, sesuai prinsip kesetaraan dan inklusi.

Baca Juga: TNI AL Kerahkan Kapal Perang dan Helikopter untuk Percepatan Evakuasi Bencana di Sumatra Utara

“Kartu ini adalah wujud nyata komitmen pemerintah untuk memastikan setiap warga memiliki hak yang sama untuk bergerak dan menikmati layanan kota,” kata Rano.

Ia berharap pemberian KLG dapat meningkatkan mobilitas penyandang disabilitas sehingga mereka dapat beraktivitas dengan lebih mudah, aman, dan nyaman. Rano menilai hal tersebut juga penting untuk memperkuat kemandirian serta kepercayaan diri penerimanya.

Rano turut mengajak seluruh pemangku kepentingan—mulai dari operator transportasi, instansi teknis, komunitas, hingga masyarakat—untuk bersama membangun layanan publik yang inklusif dan aksesibel.

Baca Juga: Kayu Gelondongan Hanyut saat Banjir Aceh-Sumatera, DPR Dorong Investigasi

“Mari bersama menghadirkan pelayanan dengan empati, menghapus stigma, dan merawat infrastruktur yang mendukung semua warga, termasuk saudara-saudara penyandang disabilitas,” tutupnya.