Dari Warung Klontong ke Agen BRILink, Kisah Tatang dan Yuli Raup Omset Rp20 Juta Per Bulan

Photo Author
- Senin, 14 April 2025 | 08:17 WIB
Tatang Sutardi, agen BRIlink di Jalan Proklamasi, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. (Foto/Media24/Moh Purwadi)
Tatang Sutardi, agen BRIlink di Jalan Proklamasi, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. (Foto/Media24/Moh Purwadi)

MEDIA24.ID, DEPOK - Di tengah hiruk-pikuk Pasar Musi Baru, Sukmajaya, Depok, warung klontong milik Tatang Sutardi (55) dan Yuli Sutardi (46) tak hanya menjual kopi atau makanan ringan.

Kios sederhana ini telah bertransformasi menjadi pusat layanan keuangan bagi warga sekitar melalui Agen BRILink, menghasilkan omzet gabungan hingga Rp20 juta per bulan.

Kisah pasangan suami-istri ini membuktikan bahwa kolaborasi antara usaha mikro dan layanan digital banking mampu menciptakan dampak ekonomi signifikan, sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan inklusi keuangan.

Baca Juga: Dari Kios Fotokopi ke Agen BRILink, Junaidah dan Suami Bisa Raup Komisi hingga Rp18 Juta per Bulan

Awalnya, Tatang dan Yuli hanya mengelola warung klontong sejak 15 tahun silam. Namun, kepedulian mereka terhadap kesulitan warga—khususnya pedagang pasar dan pensiunan—dalam mengakses layanan perbankan, mendorong keduanya menerima tawaran menjadi Agen BRILink dari BRI Unit Depok Timur pada 2020.

"Banyak pelanggan kami mengeluh harus antre jauh ke bank. Ketika BRI menawarkan kerja sama, kami langsung tertarik karena bisa sekaligus membantu masyarakat," ujar Tatang saat ditemui Media24.id, Jumat (11/4/2025).

Pilihan itu ternyata menjadi titik balik bisnis. Sejak resmi beroperasi sebagai agen, transaksi keuangan di kiosnya melesat hingga 200-300 transaksi harian.

Baca Juga: Dari Kios Voucher ke Agen BRILink, Tingkatkan Omset Penjualan Voucher hingga Rp10 Juta per Bulan

Pendapatan dari fee BRILink menyumbang Rp15 juta per bulan, ditambah Rp5 juta dari penjualan produk warung. "Alhamdulillah, sekarang penghasilan lebih stabil. Bahkan saat pandemi, layanan BRILink jadi penyelamat ekonomi kami," tambah Yuli.

Lokasi strategis menjadi faktor utama kesuksesan duo ini. Kios mereka berada di persimpangan tiga pusat aktivitas: Pasar Musi Baru yang ramai pedagang, kawasan permukiman padat, dan kantor BRI Unit Depok Timur yang berseberangan langsung.

"Mayoritas pelanggan BRILink kami adalah pedagang yang perlu transfer dagang, pensiunan tarik tunai, dan warga yang bayar tagihan listrik atau air," jelas Tatang.

Untuk memastikan kelancaran layanan, Tatang menyiapkan saldo tunai minimal Rp50 juta per hari—terutama di tanggal 1-3 setiap bulan saat ratusan pensiunan membanjiri kiosnya.

"Di tanggal 1 saja, sekitar 100 pensiunan tarik tunai. Kami siapkan 4 mesin EDC dan QRIS agar transaksi cepat," paparnya. Tak lupa, keduanya selalu menjaga keramahan dan kejujuran, bahkan kerap menawarkan kopi gratis kepada pelanggan yang menunggu antrean.

Sinergi BRILink dan Warung Klontong, Model Bisnis Berkelanjutan

Halaman:

Editor: Moh Purwadi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X