Dari Gerobak Keliling ke Peternakan Kambing, Kisah Pengusaha Keripik Singkong yang Bangkit Berkat KUR BRI

Photo Author
- Rabu, 30 April 2025 | 23:54 WIB
Poniman (45), pengusaha keripik singkong asal Cilacap, Jawa Tengah, membuktikan bahwa usaha mikro bisa berkembang pesat dengan dukungan permodalan yang tepat.  (Foto/Dok/Media24)
Poniman (45), pengusaha keripik singkong asal Cilacap, Jawa Tengah, membuktikan bahwa usaha mikro bisa berkembang pesat dengan dukungan permodalan yang tepat. (Foto/Dok/Media24)

MEDIA24.ID, JAKARTA – Bermodal tekad dan ketekunan, Poniman (45), pengusaha keripik singkong asal Cilacap, Jawa Tengah, membuktikan bahwa usaha mikro bisa berkembang pesat dengan dukungan permodalan yang tepat.

Selama tiga dekade, pria yang merantau ke Jakarta sejak usia 12 tahun ini berjuang dari berjualan keliling menggunakan gerobak hingga kini memiliki dua usaha: keripik singkong di Jakarta Selatan dan peternakan kambing di kampung halamannya.

Kunci kesuksesannya? Kolaborasi antara kerja keras dan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Baca Juga: Berkat KUR BRI, UMKM Tanaman Hias dari Desa Sukamantri, Bogor Melesat Merambah Pasar Global

Poniman tiba di Jakarta pada awal 1990-an dengan niat membantu pamannya berjualan keripik singkong di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan.

Selama tiga tahun, ia belajar menguasai teknik menggoreng keripik yang renyah dan mengelola modal. Pada 1993, dengan tabungan Rp500 ribu, ia memberanikan diri membuka usaha mandiri.

"Saya mulai dari gerobak keliling, lalu bisa mangkal di pinggir jalan. Dulu, produksi bisa sampai 2 kuintal singkong sehari," kenangnya.

Baca Juga: Dari Pasar Santa ke Pasar Global, Kisah Suradi dan Dunia Kopi yang Naik Kelas Berkat KUR BRI

Namun, persaingan bisnis keripik yang semakin ketat membuat Poniman harus menyesuaikan skala produksinya. Kini, ia hanya mengolah 40 kilogram singkong per hari dengan omzet kotor Rp600 ribu.

Meski begitu, ia tetap bertahan dengan strategi menjaga kualitas dan loyalitas pelanggan. "Saya tidak mau menaikkan harga, tapi rasa harus tetap istimewa," tegasnya.

Titik balik usaha Poniman terjadi delapan bulan lalu ketika ia bergabung dengan klaster UMKM binaan BRI Cabang Pasar Minggu. Sebagai nasabah BRI sejak 2009, ia mengaku mendapat kemudahan akses permodalan melalui KUR.

"Saya tiga kali mengajukan KUR: pertama Rp15 juta, kedua Rp25 juta, dan terakhir Rp20 juta. Bunganya ringan, cocok untuk usaha kecil seperti saya," ujarnya.

Pinjaman tersebut tidak hanya ia gunakan untuk memperkuat usaha keripik, tetapi juga mengembangkan peternakan kambing di Cilacap.

Sejak sembilan bulan terakhir, Poniman membeli anak kambing dan merenovasi kandang menggunakan dana KUR.

Halaman:

Editor: Moh Purwadi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X