MEDIA24.ID - Sedang hangat diperbincangkan publik terkait Pemerintah Republik Indonesia yang berencana menyelenggarakan bisnis baru, yakni bullion bank atau bank emas.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan alasan penyelenggaraan kegiatan usaha baru bullion bank atau bank emas, itu seraya menyebut potensi emas yang ada di Indonesia.
Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Ahmad Nasrullah menyoroti penyelenggaraan kegiatan usaha bank emas itu untuk mengoptimalkan potensi emas di Tanah Air.
Baca Juga: Seruan Boikot Film Captain America, Kemunculan Sabra Karakter Superhero Israel
"Khususnya yang masih disimpan di brankas mungkin tidak di bawah bantal akan dioptimalkan melalui skema salah satunya," ujar Ahmad kepada awak media dalam acara 'Seminar Bullion Financial Services in Indonesia' di JCC Senayan, Jakarta, pada Selasa, 11 Februari 2025.
Lantas, mengapa pembangunan bank emas dianggap OJK sebagai objek yang potensial dan bagaimana langkah Pemerintah RI terkait hal ini? Berikut ulasan selengkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ahmad menuturkan usaha bullion dapat mendorong hilirisasi di sektor pertambangan, manufaktur, hingga ritel.
Ahmad menjelaskan, usaha bullion dapat mendorong keseluruhan ekosistem di Indonesia, mulai dari pengusaha hingga pengguna terakhir. Salah satunya, melalui pembiayaan di sektor-sektor yang digenjot untuk hilirisasi.
"Contohnya lagi kita mungkin nanti dalam kapasitas OJK sebagai pengawas, ini bisa mendorong financing untuk mendukung ekosistem yang ada," terang Ahmad.
"Mungkin pembiayaan kepada refiners-nya, pembiayaan kepada manufacturer-nya dan segala macam. Nah ini jadi yang kami bayangkan," lanjutnya.
Ahmad juga mengatakan usaha bullion memerlukan belasan tahun agar menjadikan kegiatan usaha itu menjadi kegiatan bisnis utama.
Kepala Departemen di OJK itu juga menilai usaha bullion di Turki dan India yang terbukti suksus di dunia perbankan internasional. Oleh sebab itu, Ahmad berharap kegiatan ini dapat berjalan sehingga berbagai macam potensi dapat terwujud.
Baca Juga: Sopir Truk Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi 2 Ditetapkan Tersangka
"Ya mudah-mudahan kita dalam trend itu, makanya kita buat roadmap sampai 2045," sebut Ahmad.
Artikel Terkait
Bank Indonesia dan Dompet Dhuafa Waspada Luncurkan Program Menjahit Untuk Warga Mebidang
Menyoroti Tudingan Korupsi CSR hingga Respon Gubernur Bank Indonesia Usai KPK Geledah Kantor Pusat BI di Jakarta
KPK Geledah Kantor Bank Indonesia, Penyidik Amankan Sejumlah Barang Bukti
3 Kontroversi Mr Bert Soal Dugaan Ransomware di Bank Pemerintah, Akhirnya Ditepis Pakar Cybersecurity hingga Menkomdigi
Presiden Prabowo akan Hapus Utang Bank Sekitar 1 Juta Pelaku UMKM, Total Rp14 Triliun