Anggy Umbara Angkat Isu Kekuasaan dan Bullying Lewat Aktivasi BULLYCON untuk Promosi Film Ozora

MEDIA24.ID, JABODETABEK - Sutradara Anggy Umbara bersama sejumlah relawan tampil dengan cara tak biasa untuk mempromosikan film terbarunya, Ozora.

Mereka menghadirkan replika mobil menyerupai Rubicon sambil membentangkan poster di area Car Free Day (CFD) Sudirman, Jakarta, mencuri perhatian ribuan warga yang tengah beraktivitas.

Menjelang penayangan Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel*, Umbara Brothers Film memperkenalkan aktivasi kampanye bertajuk BULLYCON.

Baca Juga: KAI Terapkan Penyesuaian Pola Operasi Mulai 1 Desember 2025, Ini Perubahan Jadwal dan Stasiun Perhentian

Dalam aksi ini, replika Rubicon tersebut digotong oleh belasan relawan, memunculkan kembali simbol yang pernah menjadi sorotan publik akibat kasus penyalahgunaan kekuasaan yang melibatkan Mario Dandy.

Berbeda dari kendaraan sebenarnya, Rubicon yang dihadirkan merupakan struktur ringan yang sengaja digotong sambil diteriaki slogan “STOP BULLYING!” secara berulang.

Banyak warga yang berhenti, memotret, dan baru menyadari pesan kampanye saat membaca tulisan besar pada sisi kendaraan tersebut:

Baca Juga: Kemnaker Terbitkan Panduan Resmi Pengunduran Diri Peserta Magang Nasional, Begini Prosedurnya

Melalui BULLYCON, Anggy Umbara ingin mengingatkan bahwa peristiwa yang dulu menggemparkan publik bukan sekadar kasus viral yang berlalu begitu saja.

Menurutnya, kejadian tersebut merupakan cerminan bagaimana kekuasaan yang tidak terkontrol dapat menimbulkan ketidakadilan, dan masyarakat seringkali menjadi pihak yang paling terdampak.

Mario Dandy, yang kini telah dijatuhi hukuman atas penganiayaan, sebelumnya dikenal dengan gaya hidup mewah termasuk menggunakan Rubicon milik ayahnya, Rafael Alun. Mobil tersebut kemudian disita KPK setelah Rafael terjerat kasus korupsi.

Baca Juga: TNI AL Kerahkan Kapal Perang dan Helikopter untuk Percepatan Evakuasi Bencana di Sumatra Utara

“Kalau dulu mobil ini bisa bebas bergerak tanpa konsekuensi, sekarang biar publik yang melihat langsung. Ada hal-hal yang tidak boleh kita lupakan begitu saja,” kata Anggy Umbara.