Pramono Anung Beberkan Penyebab Kebakaran Masih Marak di Jakarta Meski Ada Program Satu RT Satu APAR

MEDIA24.ID, JABODETABEK - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, angkat bicara soal masih maraknya kebakaran di ibu kota meski program “Satu RT Satu APAR” telah dijalankan.

Menurutnya, kondisi lapangan kerap membuat api sulit dikendalikan, terutama di wilayah padat penduduk.

Pramono mencontohkan peristiwa kebakaran di kawasan Tamansari, Jakarta Barat, pada Minggu (28/9). Kebakaran tersebut terjadi di lingkungan padat dengan material mudah terbakar, sehingga api cepat meluas.

Baca Juga: Jelang Duel Panas di Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Siap Hadapi Arab Saudi

“Program masih berjalan. Hanya memang dalam kondisi seperti ini, apalagi yang terbakar kebanyakan plastik, sampah, dan sebagainya, pasti tidak terkejar. Apalagi dengan kepadatan, dan kemarin saya mendapat laporan dari Kepala Dinas Damkar, apinya cepat sekali karena angin,” kata Pramono saat meninjau lokasi kebakaran, Selasa (30/9).

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah, menegaskan program “Satu RT Satu APAR” tetap harus dilanjutkan guna meminimalisasi risiko kebakaran di permukiman padat.

“Program ini memang harus terus dijalankan, apalagi khususnya di wilayah yang padat penduduk,” ujarnya di lokasi kebakaran Tamansari, Senin (29/9).

Baca Juga: KPPU Denda TikTok Rp15 Miliar Terkait Keterlambatan Lapor Akuisisi Tokopedia

Selain APAR, Ima menyebut opsi pengadaan hidran juga bisa dipertimbangkan. Namun, langkah tersebut harus disesuaikan dengan ketersediaan pasokan air di titik tertentu.

“Memang harus di-crosscheck terlebih dahulu, kira-kira cocoknya hidran atau APAR,” tambahnya.

Ima juga menyoroti kendala mobil pemadam kebakaran yang sulit menjangkau lokasi akibat jalan sempit dan kabel listrik yang menjuntai. Menurutnya, hal ini harus menjadi catatan penting untuk perbaikan penanganan ke depan.

Baca Juga: Raih Juara Korea Open 2025, Deretan Prestasi Jonatan Christie Mulai dari Asian Games hingga All England

Adapun kebakaran besar di Tamansari diduga dipicu korsleting listrik dari sebuah toko alat tulis. Api yang awalnya coba dipadamkan dengan APAR gagal dikendalikan hingga merembet ke ratusan rumah warga.