MEDIA24.ID, JABODETABEK - Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Wamenkopolhukam) Lodewijk F. Paulus mengimbau masyarakat agar tidak terburu-buru menyimpulkan ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara sebagai aksi terorisme.
Ia menegaskan bahwa seluruh proses penyelidikan masih berlangsung di bawah koordinasi pihak kepolisian.
“Namanya masih diselidiki, jadi jangan jumping into conclusion ini aksi terorisme. Kesimpulan kami belum sampai ke sana,” ujar Lodewijk usai meninjau langsung lokasi kejadian di SMAN 72 Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) sore.
Lodewijk meminta publik memberi ruang bagi aparat kepolisian untuk bekerja secara profesional.
Menurutnya, kesimpulan mengenai penyebab ledakan baru bisa diambil setelah hasil penyelidikan resmi diumumkan.
“Biarkan polisi bekerja terlebih dahulu. Dari sana baru kita bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi,” lanjutnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, area SMAN 72 Jakarta Utara telah disterilkan sepenuhnya. Seluruh siswa dan tenaga pengajar telah dievakuasi dari lingkungan sekolah.
Di luar area, terlihat dua mobil rantis milik tim Gegana yang disiagakan untuk mengamankan lokasi dan menutup akses jalan sekitar.
Sementara itu, Polda Metro Jaya membenarkan bahwa di lokasi ledakan, tepatnya di area masjid sekolah, ditemukan sebuah senjata berwarna hitam.
Namun, hingga kini polisi masih memastikan apakah senjata tersebut merupakan replika atau senjata asli.
Pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta pendalaman untuk mengungkap sumber ledakan dan kemungkinan keterkaitan dengan temuan senjata tersebut.
Baca Juga: Kemenhaj Terbitkan Jadwal Pemberangkatan hingga Pemulangan Jamaah Haji 2026, Simak Rinciannya
Artikel Terkait
Kemenhaj Terbitkan Jadwal Pemberangkatan hingga Pemulangan Jamaah Haji 2026, Simak Rinciannya
Senjata Bertuliskan ‘Welcome to Hell’ Ditemukan di SMAN 72 Jakarta Usai Ledakan, Polisi Turunkan Gegana
Ledakan SMAN 72 Jakarta Diduga Aksi Teror, Ditemukan Senjata Bertuliskan ‘Welcome to Hell’ dan Nama Pelaku Teror Dunia