MEDIA24.ID, GAYA HIDUP - Gelombang aksi masyarakat yang berlangsung dalam beberapa hari terakhir mencapai puncaknya melalui Aksi Musikal 19 November 2025.
Gerakan kolaboratif ini digelar di depan Gedung KPK Jakarta, mempertemukan sutradara, musisi, aktor lintas generasi, ulama muda, dan figur publik yang dikenal vokal menyuarakan aspirasi.
Lokasi tersebut dipilih sebagai simbol darurat atas situasi korupsi yang dinilai semakin menggerogoti Indonesia.
Baca Juga: Erick Thohir Apresiasi Kolaborasi MotoGP Mandalika 2025: Dorong Sport Tourism
Sutradara Anggy Umbara menegaskan alasan pemilihan lokasi dengan pernyataan tajam, “Generasi koruptor melahirkan generasi pembully.”
Menurutnya, perilaku elite yang koruptif berimbas langsung pada mentalitas generasi muda.
Melalui aksi ini, para pengisi acara ingin mengingatkan publik bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya isu politik, tetapi fondasi moral bangsa yang harus dijaga.
Aksi ini dipimpin oleh nama-nama penting seperti Anggy Umbara, musisi Sukatani dan Armia and The Shadows, aktor Chicco Jerikho dan Sinyo, serta ustadz muda Cholidi.
Baca Juga: Kemenhaj Rilis Pembagian Kloter dan Maskapai yang Layani Jamaah Haji 2026
Hadir pula Jonathan Latumahina, ayah dari David Ozora, yang dalam beberapa tahun terakhir dikenal sebagai salah satu figur publik yang aktif menyuarakan keadilan.
Melalui musik, orasi, dan penampilan panggung, aksi ini menjadi simbol bahwa ruang berekspresi publik tetap hidup di tengah kekhawatiran akan upaya pembungkaman suara.
Aksi Musikal 19 November 2025 menunjukkan bahwa perlawanan damai dan partisipasi masyarakat tidak dapat dihentikan begitu saja.
Salah satu momen paling menggetarkan hadir ketika musisi Sukatani membawakan lagu *“Gelap Gempita.”
Artikel Terkait
BPN dan Kemenhan Tak Beri Keterangan Usai Persidangan Marinatama
Kemenhaj Rilis Pembagian Kloter dan Maskapai yang Layani Jamaah Haji 2026
Erick Thohir Apresiasi Kolaborasi MotoGP Mandalika 2025: Dorong Sport Tourism