Persiapan Haji 2025: Kemenag dan Kemenkes Perkuat Layanan Kesehatan Jemaah

Photo Author
- Selasa, 29 Oktober 2024 | 14:21 WIB
Jemaah haji Indonesia pulang ke tanah air. (Foto/Dok/Kemenag)
Jemaah haji Indonesia pulang ke tanah air. (Foto/Dok/Kemenag)

MEDIA24.ID - Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus mempersiapkan layanan kesehatan terbaik bagi jemaah haji tahun 1446 H/2025 M.

Salah satu fokus utama persiapan ini adalah pemenuhan kebutuhan obat, alat kesehatan (perbekkes), dan vaksin bagi para jemaah.

"Untuk meningkatkan pelayanan jemaah haji Indonesia pada 2025, Kementerian Agama akan terus bersinergi dengan Kementerian Kesehatan," ujar Direktur Bina Haji Kemenag, Arsad Hidayat, dalam keterangannya pada Senin (28/10/2024).

Baca Juga: Keajaiban Al Quran dan Sains: Mengungkap Rahasia Fotosintesis dalam Daun Hijau

Arsad menambahkan, angka kematian jemaah haji tahun 1445 H berhasil menurun hingga 40% dibanding tahun sebelumnya.

Data dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) menunjukkan bahwa jumlah jemaah yang wafat pada 2024 adalah 461 orang, menurun dari 773 orang pada tahun sebelumnya.

Penurunan ini salah satunya berkat program istithaah kesehatan sebagai syarat pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih), yang akan diperkuat kembali untuk musim haji mendatang.

Baca Juga: Bank Dunia: Konflik di Timur Tengah Tak Lagi Jadi Ancaman Utama Harga Minyak Global

Kemenag juga berkomitmen menyediakan klinik kesehatan satelit di hotel-hotel tempat tinggal jemaah haji di Makkah.

Keberadaan klinik ini mempermudah akses jemaah dalam mendapatkan layanan kesehatan, sebagaimana telah dilakukan pada musim haji 2023 dan 2024.

Di sisi lain, Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Kemenkes, Agusdini Banun Saptaningsih, menyatakan bahwa pihaknya sedang menyusun kebutuhan obat, perbekkes, dan vaksin haji untuk tahun 2025.

Baca Juga: 229 Ribu ASN Berpotensi Pindah Kementerian, Menpan RB Pastikan Tukin Sesuai Instansi Asal

Evaluasi pengadaan obat juga dilakukan agar obat yang disiapkan sesuai kebutuhan dan efisien. Sebagian besar obat nantinya akan langsung didistribusikan di Arab Saudi untuk efisiensi logistik.

“Kami berupaya memastikan obat yang disediakan tepat guna dan tepat sasaran, dengan semaksimal mungkin meningkatkan efisiensi penggunaan," ujar Agusdini.

Editor: Rahmah Zakiya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X