MEDIA24.ID - Masalah sampah plastik di Indonesia menjadi perhatian serius tidak hanya bagi masyarakat lokal, tetapi juga mendapat sorotan dari media internasional.
Baru-baru ini, ARTE TV, jaringan televisi Prancis-Jerman, menyiarkan sebuah film dokumenter khusus yang mengungkap peran perusahaan besar dalam memperburuk masalah sampah di Indonesia.
Dalam investigasinya, ARTE menyimpulkan bahwa perusahaan multinasional turut menjadi bagian dari masalah persampahan yang akut di Indonesia. Mereka menyoroti produk gelas plastik sekali pakai, terutama yang terbuat dari plastik Polypropylene yang sulit didaur ulang.
Salah satu pendiri organisasi lingkungan Sungai Watch di Bali, Kelly Bencheghib, menyampaikan bahwa sampah plastik terbesar yang mereka temui adalah kemasan gelas plastik sekali pakai.
Organisasi tersebut secara rutin melakukan audit sampah di Bali dan Jawa Timur, yang menempatkan sebuah pabrikan di posisi teratas sebagai produsen penyumbang sampah plastik terbesar selama tiga tahun berturut-turut.
Baca Juga: Menuju Keteduhan dan Keselamatan, Ini Sifat-sifat yang Bisa Menjauhkan dari Api Neraka
Selain Sungai Watch, ARTE juga menyoroti organisasi lain yang menguak jejak sampah di Sungai Ciliwung, yang mengalir dari Kabupaten Bogor ke Jakarta.
Mereka menemukan bahwa air mineral kemasan menjadi produk paling dominan dalam sampah plastik yang tercecer di sungai tersebut.
Ketua Harian Net Zero Waste Management Consortium (NZWMC), Amalia S Bendang, menyoroti perlunya tindakan tegas dari pemerintah terhadap pengusaha.
Menurutnya, pemerintah perlu memberlakukan regulasi yang lebih ketat terkait pengelolaan dan pemilahan sampah, serta menerapkan mekanisme sanksi dan penghargaan untuk mendorong percepatan pengurangan sampah.
Langkah-langkah konkret seperti pemberlakuan sanksi dan penghargaan, serta pendidikan publik tentang pengelolaan dan pengurangan sampah, dianggap penting untuk mengatasi masalah sampah plastik yang terus memburuk.
Baca Juga: Mengenal Madain Saleh, Al Ula, Tempat yang Membuat Rasulullah Ingin Cepat-cepat Pergi
Dengan adanya koordinasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, diharapkan dapat diciptakan solusi yang efektif dalam menghadapi tantangan lingkungan ini.
Artikel Terkait
Konsekuensi Pernikahan, Jika Bapak Tak Mampu Jadi Contoh Kepala Keluarga
Mengenal Madain Saleh, Al Ula, Tempat yang Membuat Rasulullah Ingin Cepat-cepat Pergi
Menuju Keteduhan dan Keselamatan, Ini Sifat-sifat yang Bisa Menjauhkan dari Api Neraka