MEDIA24.ID, JAKARTA - Wadhwani Foundation Indonesia menyoroti bahwa tantangan ketenagakerjaan Indonesia saat ini tidak hanya berkaitan dengan ketersediaan lapangan kerja, tetapi juga kesiapan talenta dalam memenuhi kebutuhan industri.
Wadhwani Foundation Indonesia menjaga kesenjangan soft skills, seperti komunikasi, kolaborasi, problem-solving, dan produktivitas, yang masih menjadi faktor kunci yang mempengaruhi tingkat employability tenaga kerja Indonesia.
Menjawab tantangan tersebut, Wadhwani Foundation Indonesia bersama Perhimpunan Manajemen Sumberdaya Manusia (PMSM) secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) sebagai bentuk kerjasama strategis untuk memperkuat pengembangan soft skills dan kesiapan kerja talenta Indonesia.
Baca Juga: Menuju Indonesia Emas 2045, MBG Dinilai Harus Berkelanjutan
Kerjasama ini menghubungkan jaringan HR Leaders lintas industri PMSM dengan solusi pembelajaran berbasis teknologi dari Wadhwani Foundation melalui platform AI-based JobReady yang dapat diakses secara gratis.
Platform ini dirancang untuk melengkapi kompetensi teknis dengan pengembangan soft skills yang relevan
dengan kebutuhan dunia kerja nyata, serta membuka potensi kolaborasi HR sebagai hiring partners bagi talenta bersertifikat JobReady.
Herdian Mohammad, Vice President WSN & Country Director Wadhwani Foundation Indonesia, menyampaikan bahwa kesenjangan soft skills merupakan tantangan krusial dalam pengembangan tenaga kerja nasional.
“Kesenjangan soft skills masih menjadi tantangan utama dalam employability tenaga kerja Indonesia. Riset menunjukkan bahwa hingga 85% kesuksesan seseorang di dunia kerja ditentukan oleh soft skills, namun sebagian besar pelatihan masih berfokus pada aspek teknis. Melalui kerjasama dengan PMSM, kami ingin memastikan bahwa persiapan talenta benar-benar selaras dengan kebutuhan industri”, ujarnya.
Wadhwani Foundation memiliki komitmen jangka panjang untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia Indonesia, dengan target mencapai 3 juta penempatan kerja (job placement) hingga tahun 2030, melalui kolaborasi dengan dunia usaha, institusi pendidikan, dan pemangku kepentingan terkait.
Hal ini merupakan mimpi dari Wadhwani Foundation, untuk membawa dampak yang lebih luas lagi dengan melihat kemungkinan dimana untuk setiap orang yang mendapatkan kerja, juga berkontribusi untuk menghidupi beberapa anggota keluarganya yang lain.
Dengan pemikiran ini, Wadhwani Foundation ingin berbagi manfaat yang lebih besar bagi penghidupan yang lebih baik lagi.
Dukungan serta jejaring yang dibangun oleh Wadhwani Skilling Network (WSN) melalui kolaborasi dengan SMK dan universitas di berbagai wilayah Indonesia selaras dengan misi PMSM, yang memandang kemitraan ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat peran HR sebagai jembatan antara dunia pendidikan dan dunia industri.
Baca Juga: Antisipasi Bencana, Prabowo Subianto Soroti Pentingnya Ketahanan Pangan Desa
Cornelius Pantow, Head of Membership and Strategic Partnership PMSM menyatakan, “Target menuju Indonesia 2030 membutuhkan pendekatan yang
kolaboratif. PMSM memandang kerjasama ini sebagai langkah konkret untuk mempercepat kesiapan kerja tenaga kerja Indonesia melalui kolaborasi HR leaders, teknologi pembelajaran, dan ekosistem industri.”
Artikel Terkait
Buka Bersama Kadin Indonesia, Wapres Ajak Kadin Ciptakan Lapangan Kerja, Dorong Kemajuan Teknologi & Hilirisasi Industri
Hadiri Buka Puasa Bersama BPP HIPMI, Wapres Tekankan Pentingnya Hilirisasi untuk Serap Tenaga Kerja
Siapkan Tenaga Kerja Migran Profesional: Kemendikdasmen, KP2MI, dan Kemenaker Perkuat Kolaborasi
Iwan Fals Sebut Komik Indonesia Harta Karun, Dorong Adaptasi ke Layar Lebar Ciptakan Lapangan Kerja
Kemenag: Sertifikasi Halal Perluas Peluang Pasar dan Ciptakan 12.000 Lapangan Kerja Baru