MEDIA24.ID, JAKARTA - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama (Itjen Kemenag) melakukan dua bentuk pengawasan agar penyelenggaraan Haji 2025 berjalan lancar. Pengawasan dilakukan mulai dari persiapan keberangkatan di dalam negeri hingga pelaksanaan di Tanah Suci.
Irjen Kemenag Khairunas mengatakan, penundaannya sudah melakukan upaya-upaya sejak awal terkait penyelenggaraan haji 2025.
Itjen Kemenag melakukan dua bentuk pengawasan, yakni di dalam negeri dan luar negeri (Arab Saudi dan Makkah).
Baca Juga: Komitmen Irjen Kemenag pada Pengawasan Berdampak: Solutif, Kolaboratif dan Berkelanjutan
Pengawasan di dalam negeri dilakukan dengan melakukan pemantauan setiap hari di 14 embarkasi yang ada di Indonesia. Pemantauan embarkasi ini memuat laporan setiap hari, mulai dari jumlah jemaah yang berangkat, keterlambatan penerbangan, hingga jemaah yang batal berangkat.
“Kemudian kita juga melakukan pemantauan jarakmana kehadiran dan keefektifan petugas-petugas PPIH yang ada di dalam negeri, di embarkasi, untuk melakukan tugas pelayanan kepada jemaah haji,” ujar Khairunas disela-sela acara Ngobrol Bareng Media, di Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Itjen Kemenag juga melakukan pengawasan terkait penyediaan konsumsi di asrama haji. Jika ada temuan-temuan di lapangan, pada saat itu juga dicarikan langkah-langkah perbaikan, sehingga langsung ada perbaikan-perbaikan.
Baca Juga: Kemenag Tingkatkan Literasi Baca Al-Qur'an Guru PAI dan Siswa Muslim di Sekolah
“Nah, persoalan-persoalan apa yang sulit ditemukan, antara lain, umpamanya pada kloter-kloter awal, ada jemaah yang mau berangkat, visanya belum keluar. Kemudian kita dorong bagaimana visanya cepat keluar.
Kemudian, pada saat pemberangkatan jemaah sakit atau berhalangan, sehingga tidak jadi berangkat, bagaimana kita mencoba mengganti kloter di bawahnya, jemaah berikutnya yang naik ke atas,” jelasnya.
Untuk pengawasan di luar negeri, lanjut Khairunas, Itjen Kemenag sudah menurunkan tim ke Arab Saudi, baik di Makkah, Madinah, dan Jeddah.
“Itu juga laporannya setiap hari dan langsung dilakukan tindakan korektif, perbaikan-perbaikan, semua apa yang ditemukan pada saat pemanduan di lapangan,” ucapnya.
Khairunas membeberkan tim pemantau yang berangkat ke Arab Saudi berjumlah total 17 orang. Tim ini terdiri dari satu orang penanggung jawab (Irjen Kemenag), dua orang wakil penanggung jawab, satu pengontrol teknis, tiga ketua tim, dan sisanya anggota.
Khairunas menyebutkan sejauh ini belum ada kejadian luar biasa pada penyelenggaraan haji 2025. "Dalam pemantauan tim kami, sampai saat ini masih dalam kadar aman dan terkendali,semuanya masih bisa dikoordinasikan," ucapnya.