Arab Saudi Sampaikan Permintaan Maaf terkait Permasalahan Haji di Armuzna

MEDIA24.ID, MAKKAH-Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan, ucapan permintaan maaf dari Pemerintah Arab Saudi atas kekurangan pelaksanaan ibadah haji 2025, khususnya saat fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna).

Permintaan maaf ini disampaikan langsung saat Nasaruddin menghadiri undangan Putra Mahkota sekaligus PM Arab Saudi, Mohammad bin Salman (MBS) di Istana Kerajaan Arab Saudi.

Salah satu kekurangan yang dimaksud yakni terkait pergerakan jamaah haji dari Muzdalifah menuju Mina yang diwarnai keterlambatan, hingga membuat sejumlah jamaah haji asal Indonesia memilih untuk berjalan kaki ke Mina.

Baca Juga: 477 Jamaah. Haji Lansia, Risti dan Disabilitas Jalani Safari Wukuf

Menurut keterangannya, hal itu dikarenakan padatnya lalu lintas.

"Termasuk jika ada kekurangan karena padatnya lalu lintas Arafah ke Mina," kata Nasaruddin dalam keterangannya, Minggu (8/6/2025).

Meski demikian, ia memastikan tidak terdapat jamaah Indonesia yang terlantar.

"Semua jamaah berhasil diangkut, kecuali yang sedang dirawat di rumah sakit," ucapnya.

Baca Juga: Jamaah Haji Indonesia Meninggalkan Muzdalifah, Bersiap Lontar Jumrah di Mina

Sebelumnya, jamaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia, memutuskan berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief mengakui ada keterlambatan evakuasi jamaah dari Muzdalifah ke Mina.

Menurut penjelasannya, awal pemberangkatan jamaah haji dari Muzdalifah ke Mina sudah sesuai dengan kebijakan Pemerintah Arab Saudi, yaitu dimulai pukul 23.35 Waktu Arab Saudi (WAS), pada 10 Zulhijjah 1446 H.

“Realisasi di lapangan, pemberangkatan jamaah haji dari Muzdalifah ke Mina secara umum dimulai tepat waktu," kata Hilman di Makkah, Sabtu (7/6).

"Namun secara keseluruhan, proses evakuasi berhasil dilakukan dan Muzdalifah dinyatakan kosong dari jamaah haji Indonesia pada pukul 09.40 WAS, terlambat 40 menit dari target yang ditetapkan,” sambungnya.