BAKTI Komdigi dan Rumah Perubahan Gelar Program Agent of Change di Nias, Ini Hasilnya

Photo Author
- Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:24 WIB
Fasilitator program Agent of Change dari Rumah Perubahan Rizky Julianto Perkasa melakukan pembinaan 107 warga Kepulauan Nias dari 20 kelompok lintas kota/kabupaten–Gunungsitoli. (Foto/Dok/Ist)
Fasilitator program Agent of Change dari Rumah Perubahan Rizky Julianto Perkasa melakukan pembinaan 107 warga Kepulauan Nias dari 20 kelompok lintas kota/kabupaten–Gunungsitoli. (Foto/Dok/Ist)

MEDIA24.ID, NIAS — Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Digital (BAKTI Komdigi) bekerja sama dengan lembaga pemberdayaan masyarakat Rumah Perubahan berkolaborasi menggelar program Agent of Change (AoC).

Fasilitator program Agent of Change dari Rumah Perubahan Rizky Julianto Perkasa mengatakan melalui program pemberdayaan yang dilakukan dalam kolaborasi tersebut, sebanyak 107 warga Kepulauan Nias dari 20 kelompok lintas kota/kabupaten–Gunungsitoli, Nias, Nias Selatan, Nias Barat, dan Nias Utara–mendapatkan pembinaan selama tiga bulan yang berlangsung hingga Desember 2025.

Para peserta program tersebut merupakan tenaga pendidik, petani, perawat, kepala desa, dan para pemuda yang siap dibentuk dan dibekali untuk menjadi para penggerak perubahan di Nias yang dilengkapi dengan alat digital.

Baca Juga: Polytron: Rahasia Cell Baterai Motor Listrik FOX Electric Berikan Keselamatan saat Berkendara

Merujuk pada data BAKTI Komdigi, saat ini terdapat 45% desa di Indonesia yang masih mengalami sinyal internet lemah, Nias termasuk di dalamnya. Meski begitu, 82,6% penduduk wilayah 3T sudah terakses internet.

“Artinya, masalahnya bukan lagi pada akses, namun pemanfaatan. Di sinilah program yang digelar di Nias ini menemukan relevansinya, inisiasi yang kami lakukan adalah mengaktifkan infrastruktur yang sudah ada, melalui pemberdayaan manusia,” ujarnya pada Jumat (12/12/2025).

BAKTI Komdigi dan Rumah Perubahan kemudian melakukan seleksi ketat pada warga di wilayah tersebut dengan mempertimbangkan komitmen dan potensi dampak, sampai akhirnya terpilih 107 peserta yang mewakili empat sektor prioritas, yaitu ekonomi, pariwisata, kesehatan, dan pendidikan hingga akhirnya peserta program Agent of Change.

Baca Juga: BPKH Genjot Peningkatan Nilai Manfaat via Ekosistem Perhajian

Fasilitator Utama Rumah Perubahan Palmy Rawinda Meliala mengatakan institusi tersebut kemudian mengumpulkan seluruh peserta dalam satu ruangan untuk memulai proses bersama. Diawali dengan analisis akar masalah (root cause analysis), yaitu metode untuk menelusuri penyebab mendasar, para peserta memetakan akar persoalan di keempat sektor prioritas tersebut. “Peta masalah ini kemudian menjadi kompas,” ujarnya.

Setiap peserta merancang proyek yang menjawab persoalan spesifik di lingkungannya, dengan satu benang merah, yaitu memanfaatkan teknologi digital sebagai ‘alat’.

Dalam waktu yang terbilang singkat, benih-benih perubahan mulai tumbuh dan menunjukkan hasilnya. Famoboro Gulo, Agent of Change dari Universitas Nias kemudian berhasil mengembangkan website demo untuk transaksi produk kearifan lokal yang membuktikan bahwa pasar digital untuk produk lokal bisa diwujudkan.

Abdi Putra Bawamenewi dari SMK BNKP Gunungsitoli tidak hanya mengangkat mainan tradisional Nias dari kepunahan, tetapi juga mengintegrasikannya dengan kampanye daur ulang kertas, menciptakan narasi yang kuat tentang pelestarian budaya dan lingkungan.

Di sektor kesehatan, Florus Gaurifa dari Nias Utara menggaungkan "GEMAR BUBAR" (Gerakan Masyarakat Bugar Bebas Ancaman Risiko) dengan strategi komunikasi yang lebih terarah.

Program AoC Nias membuktikan satu hal: digitalisasi yang inklusif bukanlah tentang gadget canggih atau aplikasi yang rumit. Ini adalah tentang menyederhanakan teknologi menjadi alat yang bisa dipahami dan diaplikasikan masyarakat akar rumput.

Halaman:

Editor: Moh Purwadi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X