Jemaah Haji Didominasi Wanita, Dahnil Anzar Soroti Urgensi Petugas Haji Perempuan dalam Raker Komisi VIII DPR

Photo Author
- Selasa, 29 April 2025 | 17:44 WIB
Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Dahnil Anzar Simanjuntak dalam Raker dan RDP bersama Komisi VIII DPR yang digelar di Ruang Komisi VIII, Gedung Nusantara II, DPR, Selasa (29/4/2025). (Foto/Dok/Media24)
Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Dahnil Anzar Simanjuntak dalam Raker dan RDP bersama Komisi VIII DPR yang digelar di Ruang Komisi VIII, Gedung Nusantara II, DPR, Selasa (29/4/2025). (Foto/Dok/Media24)

MEDIA24.ID, JAKARTA - Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Dahnil Anzar Simanjuntak, sampaikan konsep "Haji Ramah Perempuan" yang menekankan pentingnya kehadiran petugas penyelenggara ibadah haji perempuan

Hal itu ditegaskan Dahnil Anzar dalam Rapat Kerja (Raker) dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VIII DPR yang digelar di Ruang Sidang Komisi VIII, Gedung Nusantara II, DPR, Selasa (29/4/2025).

Pernyataan ini disampaikan Dahnil sebagai respons terhadap tingginya jumlah jemaah perempuan pada musim haji 1445 H/2024 M yang mencapai sekitar 120 ribu orang.

Baca Juga: Menag Titipkan Empat Pesan untuk Petugas Haji 2025 saat di Depan Kakbah

"Yang juga menjadi konsen Badan Penyelenggara Haji itu terkait dengan petugas perempuan. Terus terang jumlah jemaah haji kita itu lebih besar jumlah perempuan," ungkap Dahnil.

"Dan terus terang selama ini menurut kami di Badan Penyelenggara Haji kita tidak punya konsep yang matang terkait dengan haji afirmasi terhadap perempuan," lanjutnya.

Dia menyoroti bahwa jumlah pembimbing ibadah perempuan masih sangat terbatas dibandingkan pembimbing laki-laki. Hal ini dinilai menjadi tantangan tersendiri bagi kenyamanan dan pelaksanaan ibadah jemaah perempuan.

Baca Juga: Dari Madinah, Ini Pesan Menag untuk Petugas Haji Indonesia

"Agaknya perlu mulai dipikirkan pada periode-periode penyelenggaraan haji berikutnya itu adalah petugas, khususnya pembimbing ibadah perempuan," kata Dahnil.

"Supaya kemudian mereka mendapat asistensi yang lebih, tidak dibimbing oleh pembimbing laki-laki. Dan mereka akan lebih nyaman apabila pembimbingnya itu perempuan," lanjutnya.

Dahnil juga menyampaikan bahwa BP Haji akan mendorong konsep "Haji Ramah Perempuan dan Lansia" sebagai arah kebijakan strategis ke depan. Ia menekankan bahwa penyelenggaraan haji di masa mendatang, khususnya tahun 2026, harus lebih mengafirmasi hak-hak ibadah perempuan.

"Oleh sebab itu ini menjadi konsen kami di Badan Penyelenggara Haji agar pelaksanaan haji di 2026 nanti itu menjadi haji yang ramah perempuan. Bukan cuma ramah lansia seperti nomenklatur yang selama ini digunakan oleh teman-teman di PHU," tegasnya.

Selain itu, dalam Rapat Kerja bersama Komisi VIII DPR, Dahnil juga memaparkan sejumlah dukungan yang telah dilakukan BP Haji untuk persiapan penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M.

Koordinasi telah dilakukan secara intensif bersama Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), khususnya terkait dukungan teknis dan personel.

Halaman:

Editor: Moh Purwadi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X