nasional

Kondisi Kesehatan Pengungsi Bencana Sumatera Memburuk, Kemenkes Didesak Perkuat Tim Nakes

Kamis, 4 Desember 2025 | 19:48 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB, Arzeti Bilbina (Dok. FPKB )

MEDIA24.ID, JAKARTA-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diminta mempercepat pengiriman tenaga kesehatan tambahan, peralatan medis, dan obat-obatan ke lokasi pengungsian korban banjir dan longsor di wilayah Sumatera.

Permintaan tersebut disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB, Arzeti Bilbina, menyusul memburuknya kondisi kesehatan para pengungsi.

“Kondisi di lapangan cukup memprihatinkan. Banyak pengungsi mulai sakit dan membutuhkan penanganan medis segera. Kami mengapresiasi langkah cepat Kemenkes yang sudah bergerak di lokasi bencana di Sumatera Barat dan segera menuju Aceh. Kami mendorong agar tim nakes ke wilayah terdampak lainnya diperkuat,” ujar Arzeti di Jakarta, Kamis (4/12/2025).

Baca Juga: Ribuan Sekolah Rusak Akibat Bencana Sumatera, Fikri Faqih Desak Langkah Darurat Penyelamatan Pendidikan

Menurut Arzeti, berbagai penyakit mulai muncul di lokasi pengungsian akibat lingkungan yang tidak higienis, keterbatasan air bersih, dan padatnya tempat tinggal sementara. 

Penyakit yang dilaporkan antara lain infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, penyakit kulit, demam, dan flu. Kondisi tersebut dinilai berbahaya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil.

Ia menjelaskan bahwa tenaga kesehatan di wilayah terdampak tidak mencukupi untuk menangani lonjakan pasien, sementara fasilitas kesehatan dan akses menuju lokasi masih terbatas. Karena itu, penguatan layanan medis dinilai mendesak.

Baca Juga: Pertamina Didesak Atasi Kelangkaan Elpiji dan BBM di Lokasi Banjir Aceh-Sumatera

Arzeti juga meminta pemerintah memastikan ketersediaan obat-obatan esensial dan logistik medis di posko pengungsian.

“Kami menerima laporan bahwa posko kekurangan obat diare, antibiotik, obat ISPA, vitamin, serta alat medis dasar seperti perban, masker, dan alat pemeriksaan. Ini harus segera dipenuhi,” ujarnya.

Ia menegaskan penanganan kesehatan pascabencana tidak boleh ditunda karena menyangkut nyawa manusia.

“Diperlukan koordinasi cepat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan fasilitas kesehatan setempat. Kesehatan para pengungsi harus menjadi prioritas,” kata legislator asal Jawa Timur tersebut.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Kamis (4/12/2025) pukul 06.00 WIB, tercatat 780 korban meninggal, 564 orang hilang, dan 2.600 orang terluka. Sebanyak 50 kabupaten di Sumatera terdampak bencana dengan kerusakan luas pada fasilitas umum.

Tags

Terkini