Biohidrogen: Solusi Energi Bersih dari Limbah Cair Pertanian Indonesia

Photo Author
- Minggu, 5 Januari 2025 | 14:45 WIB
Perkebunan kelapa sawit salah satu potensi energi Biohidrogen.   ((Foto Freepik) )
Perkebunan kelapa sawit salah satu potensi energi Biohidrogen. ((Foto Freepik) )

MEDIA24.ID, PURWOKERTO -- Indonesia, dengan lebih dari 270 juta jiwa penduduk, berada di tengah transformasi besar-besaran dalam hal pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi. 

Salah satu tantangan besar yang dihadapi adalah kebutuhan energi yang terus meningkat untuk mendukung perkembangan ini. 

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Pengetatan Pembelian BBM Subsidi Mulai 17 Agustus 2024, Luhut Dorong Penggunaan Bioetanol

Di sisi lain, ketergantungan Indonesia pada bahan bakar fosil—terutama impor—membuat negara ini rentan terhadap fluktuasi harga energi global dan dampak negatif terhadap lingkungan. 

"Fluktuasi harga minyak global dan dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil memaksa kita untuk berpikir serius mengenai transisi menuju energi bersih," ujar Ropiudin, pakar energi terbarukan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah. 

Salah satu solusi yang muncul dengan potensi besar adalah biohidrogen—sebuah bentuk hidrogen yang diproduksi dari bahan organik. 

Baca Juga: Kolaborasi Tel-U dan Bio Farma: Sistem Pencahayaan Cerdas berbasis IoT

Ropi menjelaskan, biohidrogen berpotensi mengurangi ketergantungan pada energi fosil, sekaligus mengatasi masalah lingkungan. 

"Biohidrogen bisa diproduksi dari limbah cair pertanian yang melimpah, yang secara tidak langsung mengurangi polusi dan mendukung ketahanan energi nasional," tambahnya.

Potensi Biohidrogen sebagai Sumber Energi Bersih

Biohidrogen memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya sangat menjanjikan sebagai sumber energi alternatif.

Salah satu keuntungan utamanya adalah emisi karbon yang sangat rendah. 

Baca Juga: Euro IV, Solusi Atasi Polusi di Jabodetabek, Kesehatan dan Lingkungan Jadi Prioritas

Ketika digunakan sebagai bahan bakar, hidrogen hanya menghasilkan uap air sebagai produk sampingan, yang tidak berkontribusi pada pemanasan global. 

Ini menjadikan biohidrogen sebagai solusi yang sangat relevan dalam upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, termasuk bagi Indonesia yang berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon hingga 29% pada tahun 2030, sesuai dengan Perjanjian Paris.

Halaman:

Editor: Tiffany Sukotjo

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X