MEDIA24.ID, JAKARTA - Jenderal Hoegeng Iman Santoso, sosok ikonik dalam sejarah kepolisian Indonesia, dikenal dengan integritas dan keteguhannya dalam menegakkan hukum.
Kisah-kisahnya penuh dengan perjuangan melawan godaan harta dan jabatan, menjadikannya teladan bagi para penegak hukum di masa kini.
Salah satu kisah yang paling terkenal adalah ketika seorang pengusaha cantik keturunan Makassar-Tionghoa mencoba menyuapnya Jenderal Hoegeng untuk menghentikan kasus penyelundupan yang dihadapinya.
Baca Juga: Inilah Sosok Empu Kesayangan Sunan Kalijaga Pembuat Sejumlah Keris Sakti
Wanita ini berusaha merayu Hoegeng dengan berbagai cara, termasuk dengan mengirimkan hadiah mewah ke alamat rumahnya.
Namun, Hoegeng tak bergeming. Hadiah-hadiah tersebut dikembalikannya dengan tegas. Wanita itu tak menyerah, ia bahkan meminta bantuan kolega Hoegeng di kepolisian dan kejaksaan untuk melobi sang jenderal.
Hoegeng semakin heran melihat banyak pejabat di instansinya maupun instansi lain yang tergoda dengan rayuan wanita tersebut.
Baca Juga: Jelang Akhir Hayat, Einstein Diam-diam Kagumi Islam dan Nabi Muhammad SAW, Ini Buktinya
Pada tahun 1955, Hoegeng ditugaskan ke Medan untuk memberantas penyelundupan dan perjudian yang merajalela. Setibanya di Medan, Hoegeng langsung dihujani godaan.
Baru saja mendarat di Pelabuhan Belawan, dia sudah disambut utusan bandar judi yang menawarkan mobil dan rumah mewah.
Hoegeng menolak mentah-mentah dan memilih tinggal di hotel sementara sambil menunggu rumah dinasnya siap untuk ditempati.
Tak lama kemudian, dia menemukan rumah dinasnya penuh dengan barang-barang mewah seperti kulkas, piano, dan sofa. Barang-barang ini merupakan pemberian dari para bandar judi.
Hoegeng tak tinggal diam. Dia memerintahkan para ajudannya untuk mengeluarkan semua barang mewah tersebut dari rumahnya.
Keteguhan Hoegeng dalam menegakkan hukum dan menolak suap membuatnya dihormati sekaligus ditakuti oleh para penjahat.