Kisah Asmara Mahapatih Gajah Mada dengan 3 Putri Kerajaan Menggegerkan Majapahit

Photo Author
- Kamis, 20 Juni 2024 | 17:01 WIB
Mahapatih Gajah Mada  (Foto/Ist)
Mahapatih Gajah Mada (Foto/Ist)

MEDIA24.ID, JAKARTA - Gajah Mada adalah sosok mahapatih paling berpengaruh dalam perjalanan panjang Kerajaan Majapahit menuju puncak kejayaaannya.

Dia dikenal sebagai sosok patih perkasa yang setia kepada pemangku takhta Majapahit untuk terus menjaga keutuhan dan melebarkan pengaruh kerajaan.

Selama mendampingi Raja Hayam Wuruk membawa kejayaan Kerajaan Majapahit. Kisah asmara sosok yang terkenal dengan Sumpah Palapanya menarik untuk diketahui.

Baca Juga: Inilah Sosok Empu Kesayangan Sunan Kalijaga Pembuat Sejumlah Keris Sakti

Tercatat dari sejumlah referensi, ada tiga nama wanita cantik yang dikaitkan dengan Gajah Mada. Mulai dari Puranti yang merupakan putri Demang Suryanata dari Kerajaan Kahuripan.

Selanjutnya Dyah Pitaloka Citaresmi putri Kerajaan Sunda, yang terkenal akan kecantikannya pada masa itu. Perempuan yang ketiga yakni, Ni Luh Ayu Sekarini putri Ki Dukuh Gedangan dari Kerajaan Bali.

Berdasarkan Prasasti Aria Bebed yang berupa lempengan tembaga di halaman Candi Aria Bebed di Desa Bubunan, Kecamatan Sririt, Kabupaten Buleleng, Singaraja, hanya dengan Ni Luh Ayu Sekarini ini lah Gajah Mada disebut-sebut menikah dan dikaruniai putera bernama Aria Bebed.

Baca Juga: Kisah Jenderal Hoegeng, Keteguhan Melawan Godaan Harta, Wanita, dan Jabatan

Dalam prasasti tersebut, memuat cerita tentang Gajah Mada yang diutus Ratu Tribhuwanatunggadewi untuk melakukan penyerbuan dan penaklukan terhadap Kerajaan Bali. Nah saat penaklukan Bali, Gajah Mada sempat mendatangi Pedukuhan Gedangan untuk bermeditasi.

Lalu Gajah Mada yang sempat tinggal dan melakukan meditasi di tempat itu sekitar kurang lebih empat bulanan, sering bertemu dengan putri Ki Dukuh Gedangan yang bernama Ni Luh Ayu Sekarini.

Dikisahkan Gajah Mada pun langsung jatuh hati terhadap Ni Luh Ayu Sekarini yang cantik jelita.

Lalu benih-benih cinta tumbuh di antara keduanya hingga sampai menikah. Sehingga Ni Luh Ayu Sekarini mengandung. Namun sebelum anaknya lahir, Gajah Mada harus kembali ke Mahapahit karena dipanggil Ratu Tribhuwanatunggadewi.

Setelah putera Gajah Mada itu menjadi dewasa, dia mencari ayahnya ke Majapahit. Anak hasil buah cinta Gajah Mada dengan Ni Luh Ayu Sekarini, yang diberi nama Aria Bebed, sempat beberapa lama tinggal di Majapahit, sebelum akhirnya kembali ke Bali.

Sementara mengenai kisah cinta Gajah Mada dengan Puranti, dimuat dalam buku "Kisah Cinta Gajah Mada, Kontroversi Kehidupan Sang Mahapatih" karya Gesta Bayuadhy, Cetakan Pertama, 2015.

Halaman:

Editor: Moh Purwadi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X