MEDIA24.ID, JAKARTA – Dr. Atsushi Kamal Okuda, seorang Profesor Sistem Politik di Universitas Keio, Jepang yang terkenal skeptis, berubah menjadi seorang muslim bahkan pendakwah.
Sebelum memeluk Islam, Dr Okuda bisa disebut anti-agama, seorang ilmuwan yang percaya bahwa hidup ini hanya memerlukan ilmu pengetahuan atau sains, sedangkan tuhan dan agama adalah mitos yang tidak punya bukti ilmiah.
Namun hidupnya kini berubah, dari hidup tanpa tuhan dan agama, menjadi sosok yang tidak bisa hidup tanpa bimbingan Allah SWT.
Dikutip dari muslimcouncil.org.hk, sebelum menjadi seorang muslim, Okuda menjelaskan bahwa hidupnya seperti seorang barbar dan tidak mengerti apa yang menjadi tujuan hidupnya.
Baca Juga: Kisah tentang Kiswah, Kain Penutup Ka'bah yang Sempat jadi Lambang Kekuatan Bangsa Arab
“Sebelum menjadi muslim, hidup saya barbar. Sangat barbar! Kurang pengetahuan. Saya tidak tahu yang sebenarnya menjadi tujuan hidup,” ucap dia dikutip dari sebuah percakapan di channel Youtube Fahad Alkandari.
Okuda memulai pencarian panjangnya tentang kebenaran hakiki. Dia bergelut dengan berbagai pemikiran dan ajaran berbagai agama. Hingga akhirnya dia menemukan agama Islam dan memutuskan untuk mempelajarinya sungguh-sungguh. Namun saat itu dia belum menjadi seorang muslim.
Selama enam tahun, dia tertarik pada hukum-hukum Islam.
Hingga pada suatu hari dia menemukan sebuah makalah sebuah penelitian dan matanya tertuju pada sebuah ayat Al-Quran yang mengubah hidupnya untuk selamanya.
Baca Juga: Khutbah Jumat: 4 Keutamaan Bulan Dzulqa'dah yang Jarang Diketahui
Ayat tersebut menceritakan tentang bagaimana Allah menciptakan manusia dari pasir, tanah liat, dan debu.
Salah satu ayat yang membahas hal tersebut adalah surat Al-Hijr Ayat 26:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ مِن صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ
Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang dibentuk.
Artikel Terkait
Khutbah Jumat: 4 Keutamaan Bulan Dzulqa'dah yang Jarang Diketahui
Kriteria Safari Wukuf Khusus untuk Jemaah Lansia dan Disabilitas, Simak Prosedurnya!
Hukum Tajwid Surat Abasa Ayat 1–5: Penjelasan Lengkap
Keutamaan dan Tata Cara Tawaf Sunnah Qudum di Masjidil Haram
Pentingnya Mencari Nafkah Halal dalam Islam: Usaha Sendiri dan Integritas