MEDIA24.ID, JAKARTA -- Mungkin sebagian besar kita mengenal NVIDIA, sebuah perusahaan di dunia teknologi yang memproduksi chip pemrosesan grafis (GPU) dan kecerdasan buatan (AI).
Kita tidak akan membahas tentang teknologinya, tapi sosok di balik kesuksesan perusahaan ini menguasai pasar, yaitu Jensen Huang, sang CEO.
Namun, kisah hidupnya bukanlah cerita klise tentang anak muda yang lahir di keluarga kaya dan langsung terjun ke dunia teknologi.
Sebaliknya, perjalanan hidup Jensen Huang dipenuhi dengan tantangan yang menguji ketekunan dan tekadnya untuk meraih mimpi.
Lahir di Taiwan, Mencari Peluang di Amerika
Jensen Huang lahir di Taiwan pada tahun 1963, namun sejak usia 9 tahun ia sudah meninggalkan tanah kelahirannya.
Ibunya dan ayahnya memutuskan untuk mengirimkan Jensen ke Tacoma, Amerika Serikat, untuk memulai kehidupan yang lebih baik.
Dalam sebuah wawancara dengan New York Post, Jensen mengenang masa kecilnya yang penuh perubahan, termasuk dipisahkan sementara dengan orang tuanya yang baru menyusul beberapa tahun kemudian.
Meskipun terlahir di keluarga sederhana, orang tua Jensen sangat menginginkan yang terbaik bagi anak-anak mereka, terutama dalam hal pendidikan.
Baca Juga: Samsung Luncurkan One UI 7 Beta: Integrasi AI Canggih dan Fitur Baru untuk Galaxy S24
"Ayahku memiliki keinginan besar untuk membesarkan kami di negara yang luar biasa ini," kenang Jensen dalam pidatonya pada 29 Februari 2024.
Namun, tidak semuanya berjalan mulus. Ketika bersekolah di Oneida Baptist Institute, sebuah sekolah bergengsi di AS, Jensen harus menghadapi kenyataan pahit: perundungan.
Dia menjadi sasaran anak-anak bandel yang tidak segan untuk mengancamnya dengan pisau atau memaksanya untuk membersihkan toilet sekolah.
Namun, bukannya menyerah, Jensen memilih untuk bertahan. Perundungan yang dialaminya menjadi pengalaman yang membentuk karakter dan tekadnya.
Artikel Terkait
Kepulauan Seribu Diserbu Ribuan Wisatawan Jelang Nataru 2024-2025
Peringatan Hari Ibu, Menag Harap Perempuan lebih Berdaya
Timnas Indonesia Tersingkir di Piala AFF 2024, Coach Justin: STY Gagal Bentuk Sistem Permainan dengan Pemain Muda
Apa Itu AI Meta? Fitur Canggih yang Digandrungi Artis Buat Pamer Ketenaran hingga Beri Keuntungan Buat Content Creator
Serangan Tragis di Kota Magdeburg Jerman, 5 Orang Tewas dan 200 Orang Terluka