Pada kesempatan itu, Menag juga memimpin langsung pembacaan doa untuk para penghafal Al-Qur’an. Doa tersebut dipanjatkan agar para hafidz dan hafidzah senantiasa diberi kekuatan menjaga hafalannya, mengamalkan kandungan Al-Qur’an, serta menjadi generasi penerus yang membawa cahaya Al-Qur’an di tengah masyarakat. Suasana haru dan khidmat menyelimuti ruangan ketika seluruh hadirin mengaminkan doa tersebut.
Sementara itu, Rektor Asep Jahar menyampaikan apresiasi tinggi kepada UKM HIQMA atas inisiatifnya dalam melahirkan generasi Qur’ani di kampus. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan misi UIN Jakarta dalam membangun karakter mahasiswa yang berilmu, berakhlak, dan berdaya saing global.
“UIN Jakarta terus berkomitmen mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual dan integritas moral. Wisuda tahfidz ini menjadi simbol integrasi antara ilmu dan nilai-nilai Al-Qur’an yang menjadi ruh kampus kita,” ungkapnya.
Prof. Asep berharap kegiatan seperti ini dapat terus dikembangkan di masa mendatang sebagai bagian dari penguatan tradisi keislaman dan pengabdian akademik UIN Jakarta.
“Kita ingin menjadikan hafidz dan hafidzah bukan hanya penjaga ayat-ayat Allah, tetapi juga inspirator dalam kehidupan sosial, akademik, dan kebangsaan,” pungkasnya.
Warek Ahmad Tholabi, M.A. menyebut bahwa kegiatan Wisuda Tahfidz Akbar ini merupakan momentum bersejarah bagi UIN Jakarta dan lingkungan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN).
“HIQMA menginisiasi kegiatan luar biasa ini. Wisuda tahfidz akan tercatat sebagai yang pertama di lingkungan PTKIN. Insya Allah, ini akan menjadi contoh dan pilot project bagi kampus lain di Indonesia,” ujarnya.
Prof. Tholabi juga mengapresiasi proses wisuda tahfidz ini mengingat dari 237 peserta yang mendaftar, hanya 180 mahasiswa dinyatakan lulus setelah melalui proses pembinaan intensif oleh para hafidz dan hakim MTQ tingkat nasional dan internasional.
“Kami juga memberikan apresiasi khusus kepada dua mahasiswa penyandang disabilitas—tunanetra dan tunadaksa—yang berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz. Ini menunjukkan bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi semangat mencintai Al-Qur’an,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Ali Munhanif, M.A., Ph.D. menilai kegiatan ini memiliki nilai strategis jangka panjang dalam membangun kaderisasi hafidz dan hafidzah di lingkungan kampus.
“Wisuda ini unik karena memberi ruang bagi para mahasiswa penghafal Al-Qur’an untuk menampilkan prestasinya. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, setiap tahun atau dua tahun sekali. Kaderisasi hafidz tidaklah mudah, perlu pembinaan dan pendampingan yang terus-menerus,” jelasnya.
Terpisah, Ketua Umum UKM HIQMA, Wildan Miftahuddin, menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas keberhasilan pelaksanaan Wisuda Tahfidz Akbar ini.
“Kami bersyukur dapat menjadi bagian dari sejarah ini. Program tahfidz bukan hanya tentang menghafal, tetapi juga tentang membentuk karakter Qur’ani di kalangan mahasiswa. Kami ingin terus berkontribusi agar tradisi Al-Qur’an semakin kuat di UIN Jakarta,” ujarnya.
Wildan juga berterima kasih kepada pimpinan universitas, para pembina, serta dewan hakim yang telah membimbing para peserta dengan penuh kesabaran dan ketulusan.
“Insya Allah, ke depan HIQMA akan terus memperluas pembinaan tahfidz dan menjadikannya agenda rutin tahunan agar semakin banyak mahasiswa UIN Jakarta yang mencintai dan mengamalkan Al-Qur’an,” tambahnya.