MEDIA24.ID, MESIR – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memperkuat implementasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Al–Azhar Kairo melalui kunjungan resmi Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut atas perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti dan rektor Al – Azhar pada 6 November 2025.
Kunjungan ini diterima langsung oleh Rektor Universitas Al-Azhar, Salamah Daud, yang menegaskan kembali komitmen universitas dalam mendukung pengembangan studi di kawasan Timur Tengah.
Baca Juga: Hari Guru 2025, Puan Harap Sekolah Perkuat Lingkungan Pendidikan yang Aman dari Kasus Bullying
Dalam pertemuan tersebut, Wamen Atip menegaskan pentingnya kehadiran Program Studi bahasa dan sastra Indonesia sebagai bagian dari hubungan historis dan akademik antara kedua negara.
"Bahasa Indonesia digunakan oleh lebih dari 275 juta penutur dan dipelajari di 57 negara. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Al-Azhar menjadi perlu karena Indonesia dan Mesir memiliki sejarah panjang kerja sama pendidikan, serta banyaknya mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Al-Azhar," ujar Atip.
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Al-Azhar telah mendapatkan legitimasi melalui Keputusan Majelis Tinggi di Al-Azhar Nomor 343 pada sidang 21 Juli 2025, dan dijadwalkan mulai berjalan pada 20 September 2025 di Fakultas Bahasa dan Terjemah.
Baca Juga: Kasus Bullying Meningkat, Mendikdasmen Siapkan Permen Atasi Kekerasan di Sekolah
Program ini menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa ke-15 yang diajarkan secara resmi di fakultas tersebut. Target awal pendaftaran ditetapkan sebanyak 51 mahasiswa, namun berdasarkan laporan peluncuran, minat pendaftar mencapai 350 mahasiswa baru.
Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme terhadap studi kebahasaan Indonesia.
Wamen Atip juga menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Al-Azhar kepada mahasiswa Indonesia yang jumlahnya mencapai 20 ribu orang di Mesir.
Penguatan Program Bahasa Indonesia di Al-Azhar
Untuk memperkuat program studi tersebut, Kemendikdasmen menawarkan sejumlah penguatan kerja sama. Pertama, inisiatif dilakukan dengan memperluas pertukaran mahasiswa dan dosen antara Indonesia dan Universitas Al-Azhar.
Kedua, mengirimkan dosen Bahasa Indonesia untuk mengajar langsung di lingkungan Al-Azhar sebagai bagian dari pengingkatan kapasitas pengajaran.