Selanjutnya, Kemendikdasmen juga menyiapkan donasi buku dan literatur keindonesiaan yang akan melengkapi fasilitas pembelajaran Al-Azhar.
Donasi ini mencakup buku-buku sejarah, literatur pendidikan Islam di Indonesia, serta berbagai rujukan resmi pembelajaran Bahasa Indonesia guna memperkaya sumber belajar bagi mahasiswa dan dosen di Mesir.
Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Tony Toharudin, turut hadir dan menegaskan kesiapan Indonesia untuk mengirimkan buku-buku referensi yang dibutuhkan guna memperkaya pembelajaran di Fakultas Bahasa dan Terjemah di Universitas Al-Azhar.
Ia berharap, program ini menjadi landasan pendirian _Indonesian Centre_ di Al-Azhar sebagai pusat kajian Indonesia dan diplomasi budaya di Timur Tengah.
Rektor Universitas Al-Azhar, Salamah Daud, memberikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Indonesia dan menyebut bahwa pembukaan Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia masuk ke dalam daftar bahasa yang penting diajarkan di Al-Azhar.
Ia menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk penghargaan Universitas Al-Azhar terhadap rakyat Indonesia yang menunjukkan kedekatan hubungan sejak awal kemerdekaan.
Rektor Salamah berharap, program ini dapat memperdalam pemahaman mahasiswa Al-Azhar mengenai Indonesia dan memperkuat kolaborasi akademik kedua negara.
Pada kesempatan ini, Wamen Atip turut mengundang rektor dan pimpinan fakultas untuk berkunjung ke Indonesia guna memperkuat jejaring akademik antarkedua lembaga pendidikan. ***