MEDIA24.ID, JAKARTA-Gerakan Pramuka hingga saat ini dinilai tetap menjadi wadah pembentuk karakter bangsa yang mengajarkan budi pekerti, kesetiakawanan, dan rasa tanggung jawab.
"Hari ini, Gerakan Pramuka tetap menjadi wadah pembentuk karakter bangsa, mengajarkan budi pekerti, kesetiakawanan, dan rasa tanggung jawab," kata Presiden RI Prabowo Subianto dikutip dari akun Instagram @presidenrepublikindonesia, Kamis (14/8).
Presiden Prabowo menyebut sejak awal berdirinya, Gerakan Pramuka telah menempa para tunas muda dengan kedisiplinan, memupuk semangat persatuan, serta membentuk insan berbudi luhur, mandiri, dan siap membela tanah air.
Presiden meyakini peran tersebut meneguhkan keyakinan bahwa masa depan Indonesia berada di tangan generasi yang berintegritas dan berjiwa pengabdian.
Kepala Negara berharap Pramuka Indonesia terus melahirkan generasi penerus yang tangguh, berkarakter, dan siap membawa bangsa ini menuju kemajuan.
"Selamat Hari Pramuka ke-64. Jayalah selalu tunas-tunas muda Indonesia. Jayalah Pramuka Indonesia," kata Presiden Prabowo.
Baca Juga: Peringatan HUT ke-80 RI di Istana Merdeka dan Monas, Ini Susunan Lengkap Acaranya
Sejarah pramuka pertama kali bermula ketika seorang pria Inggris bernama Robert Baden-Powell mengadakan perkemahan pertamanya bersama 22 pemuda di Pulau Brownsea, Inggris pada 25 Juli 1907.
Perkemahan yang berlangsung selama 8 hari itu menjadi titik awal lahirnya gerakan pramuka di dunia. Latar belakang militer yang melekat pada diri Powell yang dikenal tegas, disiplin, dan terampil juga menjadi ciri khas gerakan pramuka itu sendiri.
Organisasi Pramuka Baden Powell ternyata sampai juga gaungnya ke Indonesia. Gerakan kepramukaan ini dibawa oleh Belanda pada masa kolonial. Belanda mendirikan organisasi kepanduan pertama di Indonesia yang diberi nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Istilah Padvinders merujuk kepada istilah untuk organisasi Pramuka yang ada di negeri Belanda.
Pada tahun 1916, seorang guru asal Belanda bernama J. J. van Dalen mendirikan "Javaansche Padvinders Organisatie" (JPO), yang menjadi organisasi kepanduan pertama untuk pemuda pribumi.
Seiring waktu, banyak organisasi kepanduan lain bermunculan, baik yang didirikan oleh masyarakat pribumi maupun etnis lain seperti Tionghoa dan Arab.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Dijadwalkan Hadiri Sidang Tahunan MPR RI Jumat Pagi, Ini Agendanya