MEDIA24.ID, JAKARTA - Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan, Ditjen Pendidikan Islam (Pendis), Kementerian Agama, menyemarakkan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 dengan kegiatan Bersepeda Onthel, Minggu (23/11/2025).
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dan seluruh pejabat Kemenag tidak mengenakan kostum olahraga, melainkan seragam ala guru zaman dulu. Menag tampil dengan setelan klasik berwarna hijau ala Sang Guru Bangsa Ir Soekarno (Bung Karno).
Sementara Sekjen Kamaruddin Amin mengenakan seragam ala Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara. Begitu juga para pejabat eselon I lainnya juga mengenakan kostum ala kepala sekolah, guru agama, hingga guru silat.
Baca Juga: Menag Nasaruddin Umar Dapat Anugerah Penggerak Nusantara 2025 Bidang Harmoni dan Ekoteologi
"Ya, nostalgia dulu guru-guru memakai pakaian seperti ini. Guru-guru itu tokoh masyarakat, luar biasa. Alhamdulillah, kita sekarang ini memperingati Hari Guru," ujar Menag Nasaruddin dalam sambutannya di hadapan ratusan guru.
Menag kemudian memimpin rombongan bersepeda onthel yang dimulai dari halaman kantor Kementerian Agama, lalu menyusuri sekitar Lapangan Banteng, Jakarta, dan melewati jalur kota yang telah disiapkan. Beberapa kali ia melambaikan tangan kepada warga yang menepi untuk melihat rombongan.
Menag mengatakan bahwa kegiatan ini menegaskan pentingnya menghargai seluruh peran para pendidik. Momentum ini menjadi refleksi atas jasa para guru yang membentuk Indonesia hingga seperti sekarang.
Baca Juga: Beasiswa Penuh, SMA Taruna Nusantara Gratis Mulai Tahun Ini
“Hari ini adalah hari kegembiraan buat kita semua, karena diakui atau tidak guru telah berhasil menciptakan Indonesia besar seperti sekarang,” ujar Nasaruddin.
Menag juga menyinggung manfaat bersepeda sebagai bagian dari kampanye ekoteologi yang saat ini terus digaungkan oleh Kemenag.
“Sepeda itu manfaatnya banyak. Olahraga, bebas polusi, cepat sampai, dan biayanya murah," kata Menag.
Menurutnya, kegiatan bersepeda ini bukan sekadar simbolik, tetapi menjadi cara untuk menghargai perjalanan panjang guru pada masa lalu.
Nasaruddin mengatakan bahwa Kemenag memiliki kaitan erat dengan dunia pendidikan. Selain menaungi banyak sekolah hingga perguruan tinggi, pegawai Kemenag juga banyak berasal dari keluarga guru.
“Sepeda onthel ini adalah saksi sejarah. Dulu ayah saya naik sepeda 40 kilometer ke ibu kota kabupaten hanya untuk menerima gajinya. Begitu juga banyak guru dulu berangkat mengajar tanpa motor, hanya bersepeda,” kenangnya.