MEDIA24.ID, YOGYAKARTA — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus memperkuat layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus melalui program Revitalisasi Satuan Pendidikan di SLB.
Upaya tersebut ditandai dengan peresmian hasil revitalisasi di SLB Negeri Pembina Yogyakarta oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, pada Rabu (3/12/2025).
Dalam peresmian tersebut, Mendikdasmen menyampaikan, “Hari ini kita bersama-sama meresmikan revitalisasi sarana pembelajaran untuk tahun 2025 di SLB yang pembangunannya sudah selesai 100%. Program ini merupakan kebijakan Bapak Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Akademisi UI: Negara Harus Pastikan Sistem Demokrasi di Indonesia Jamin Hak Disabilitas
Sekolah-sekolah yang rusak kita bantu untuk diperbaiki. Ruang kelas yang kurang kita tambah supaya dapat menampung anak-anak yang belajar di sekolah luar biasa.”
Fasilitas yang diresmikan adalah pembangunan selasar penghubung antarkelas di SLB Negeri Pembina Yogyakarta. Selasar ini menjadi solusi atas tantangan aksesibilitas yang selama ini dihadapi murid, terutama ketika harus berpindah ruangan di tengah hujan atau cuaca panas.
Dengan adanya selasar yang terhubung antarruang hingga asrama, proses belajar dan mobilitas murid menjadi lebih aman dan nyaman.
Baca Juga: Prabowo Siapkan Insentif Rp1 Miliar untuk Atlet Emas SEA Games 2025
Dalam kesempatan tersebut, Mendikdasmen juga menyapa sejumlah SLB penerima bantuan revitalisasi lainnya melalui _Interactive Flat Panel_ atau Papan Interaktif Digital.
“Semoga dengan fasilitas yang semakin baik, anak-anakku dapat belajar lebih bersemangat lagi. Dengan rajin belajar, insyaallah kalian akan menjadi anak-anak Indonesia yang hebat,” pesannya.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Tatang Muttaqin, melaporkan bahwa kegiatan ini melibatkan perwakilan dari 15 SLB, serta dukungan dari dinas pendidikan provinsi, pemerintah daerah, dan masyarakat.
“Untuk DIY sendiri, dari 16 SLB yang direvitalisasi, sebagian besar sudah di atas 90% dan insyaallah akhir Desember ini semuanya akan tuntas,” jelas Dirjen Tatang.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan pembangunan berjalan optimal sekaligus terjaga pemeliharaannya. Revitalisasi SLB diharapkan mampu menghasilkan satuan pendidikan yang unggul, inklusif, dan berdaya saing.
Manfaat Nyata bagi Warga Sekolah