Buka Olimpiade PAI 2025, Wamenag Harap Siswa Sekolah Lebih Berkarakter, Unggul, dan Moderat

Photo Author
- Senin, 1 Desember 2025 | 16:16 WIB
Wamenag, Romo Muhammad Syafi’i, resmi membuka Grand Final Olimpiade Pendidikan Agama Islam (PAI) 2025 dan Doa PAI untuk Bangsa di Jakarta, Minggu (30/11/2025). (Foto/Dok/Media24)
Wamenag, Romo Muhammad Syafi’i, resmi membuka Grand Final Olimpiade Pendidikan Agama Islam (PAI) 2025 dan Doa PAI untuk Bangsa di Jakarta, Minggu (30/11/2025). (Foto/Dok/Media24)

MEDIA24.ID, JAKARTA — Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo Muhammad Syafi’i, resmi membuka Grand Final Olimpiade Pendidikan Agama Islam (PAI) 2025 dan Doa PAI untuk Bangsa di Jakarta, Minggu (30/11/2025).

Dalam sambutannya, Wamenag menegaskan bahwa olimpiade ini bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi ruang bagi siswa untuk mengaktualisasikan nilai keagamaannya secara lebih mendalam.

Kegiatan yang menjadi bagian dari rangkaian PAI Fair 2025 ini mempertemukan para pelajar dari SD, SMP, SMA hingga mahasiswa dari berbagai daerah. Ribuan peserta mengikuti seleksi panjang sebelum akhirnya terpilih menjadi finalis yang datang ke Jakarta.

Baca Juga: Dihadiri 52.500 Peserta, Pedagang Raup Omzet Rp2 Juta di The Wonder of Harmony

Wamenag menyebut, Olimpiade PAI merupakan momentum penting untuk menunjukkan bahwa Pendidikan Agama Islam di sekolah umum mampu melahirkan generasi yang berkarakter kuat, unggul, moderat, dan cinta tanah air.

“Saya mengapresiasi kegiatan ini karena memberi kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan pemahaman keagamaannya. Saya berharap, pulang dari sini para peserta menjadi pribadi yang lebih Islami dan berkarakter mulia,” ujarnya.

“Kualitas itu harus dibawa pulang, menjadi teladan di daerah masing-masing,” tambahnya.

Baca Juga: Hari Guru 2025, Puan Harap Sekolah Perkuat Lingkungan Pendidikan yang Aman dari Kasus Bullying

Romo Syafi’i juga meminta peserta melaporkan hasil dan pengalaman mereka kepada kepala daerah masing-masing. Menurutnya, kehadiran siswa dalam ajang nasional ini menjadi bukti bahwa investasi pemerintah daerah dalam pendidikan agama telah menghasilkan prestasi membanggakan.

“Juara atau tidak, kalian tetap pemenang. Jadikan pengalaman di sini sebagai persembahan untuk daerah dan bangsa,” tegasnya.

Hadir pula Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, yang menyoroti pentingnya PAI sebagai pilar utama pembentukan karakter generasi muda.

Fajar menegaskan bahwa pembelajaran agama harus dipahami sebagai proses internalisasi nilai, bukan sekadar penyampaian materi.

Ia menjelaskan fungsi ganda PAI: Bonding, memperkuat keimanan dalam diri peserta didik; serta Bridging, membentuk keterampilan sosial dan kemampuan hidup harmonis di tengah keberagaman.

Mengutip survei BRIN 2024, Fajar mengungkap bahwa meski mayoritas masyarakat Indonesia mengaku religius, hanya sebagian kecil yang memahami ajaran agamanya secara komprehensif. Kondisi ini dinilainya sebagai tantangan besar dalam pendidikan agama modern.

Halaman:

Editor: Moh Purwadi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X