MEDIA24.ID, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa universalitas ajaran Buddha memiliki peran penting sebagai pondasi kearifan lokal bangsa Indonesia dan dunia.
Hal ini disampaikannya Menag dalam Dialog Kerukunan Umat Buddha yang digelar oleh Ditjen Bimas Buddha dengan tema 'Berkumpul Bersama adalah Berkah Mulia' di Auditorium H.M. Rasjidi Kemenag, Jakarta, Jumat (7/3/2025).
"Universalitas ajaran agama Buddha sangat penting untuk menjadi sendi-sendi kearifan lokal bangsa Indonesia dan juga dunia. Kerukunan antarumat beragama di Indonesia perlu kita rawat betul. Sebab, tidak ada kebahagiaan tanpa kerukunan," ujar Menag Nasaruddin dalam sambutannya.
Baca Juga: Bimas Buddha dan Katolik Kolaborasi Musnahkan Arsip Lama yang Telah Habis Masa Retensinya
Dalam kesempatan itu, Menag Nasaruddin menyatakan, dialog yang digagas Ditjen Bimas Buddha ini menjadi wadah untuk memperkuat harmoni dan kerja sama antarumat beragama dalam menjaga persatuan bangsa.
Menag juga mendukung acara dialog keagamaan seperti ini untuk menciptakan kecerahan. "Ya kami mendukung program seminar-seminar seperti ini, mengajak kita untuk menciptakan pencerahan. Mencerahkan bangsa dan tanah air kita ini ya," katanya.
Menurut Menag, pribadi Sang Buddhis adalah teladan untuk semuanya, membela keluhuran daripadanya, dan orang-orang juga bisa belajar daripada tradisi-tradisi budaya yang sangat-sangat egaliter.
"Tanpa membeda-bedakan agama apa pun, siapapun objek yang perlu dibantu, maka dibantu, tanpa mengistimewakan agamanya," katanya.
Dirjen Bimas Buddha Supriyadi menyampaikan bahwa ada 54 lembaga keagamaan baik dari naungan Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) maupun Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) yang hadir dalam dialog tersebut.
"Jadi hari ini, kami mengundang para stakeholder kita, dari berbagai komunitas umat Buddha potensinya banyak sekali, kami laporkan ada 54 lembaga keagamaan baik dari naungan Permabudhi maupun Walubi," katanya.
Supriyadi menyampaikan terima kasih kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar atas pencerahan yang disampaikan khususnya untuk umat Buddha.
"Tadi dengan jelas diuraikan Pak Menteri Agama bahwa untuk bisa berkumpul, kita harus melepaskan dari belenggunya tadi itu. Karena itulah maka saya berterima kasih hari ini Pak Menteri Agama bisa mencerahkan kita sekalian, khususnya umat Buddha Indonesia," katanya.
Artikel Terkait
Penting dalam Agama Buddha, Apa Itu Tri Suci Waisak? Berikut Penjelasannya!
Waisak, 1.168 Napi Beragama Buddha Dapat Remisi Khusus, Hanya 8 yang Langsung Bebas
Efisiensi Anggaran Tak Pengaruhi BOP dan PIP, Bimas Buddha Fokus Pengembangan Pendidikan Agama Buddha
Bimas Buddha dan Katolik Kolaborasi Musnahkan Arsip Lama yang Telah Habis Masa Retensinya