Rekam Jejak dan Kontroversi Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan yang Memutuskan Mundur

Photo Author
- Selasa, 29 April 2025 | 16:18 WIB
Hasan Nasbi saat menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO). (PCO)
Hasan Nasbi saat menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO). (PCO)

MEDIA24.ID, Jakarta- Hasan Nasbi resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO). 

Pengunduran diri tersebut disampaikan melalui surat yang dikirimkan kepada Presiden Prabowo Subianto pada 21 April 2025. Surat tersebut diserahkan melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dan Sekretaris Kabinet (Seskab).

Dalam video yang diunggah oleh Total Politik pada Selasa (29/4/2025), Hasan menjelaskan,“Hari ini, 21 April 2025, sepertinya saat itu sudah tiba, surat pengunduran diri saya tanda tangani dan saya kirimkan kepada Presiden lewat 2 kawan baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet.” 

Sebelum memutuskan mundur, Hasan Nasbi mendapatkan banyak kecaman atas pernyataannya yang memicu kontroversi.

Baca Juga: Tuntutan Purnawirawan Soal Gibran Mundur dari Kursi Wapres, Wiranto Katakan ke Prabowo Takut Warga RI Ikut Gaduh

Pernyataan Hasan Nasbi yang menuai kritik tajam dari publik bermula saat ia dimintai tanggapan atas insiden teror yang menimpa jurnalis Tempo, Fransisca Christy Rosana, atau Cica, pada Maret 2025 lalu. 

Cica menerima paket mencurigakan berisi kepala babi, sebuah tindakan yang mengundang kecaman luas dan dianggap sebagai bentuk intimidasi terhadap kebebasan pers. Namun alih-alih menunjukkan empati, Hasan justru melontarkan kelakar yang dianggap tidak pantas. 

Menanggapi pertanyaan wartawan sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO), ia berkata singkat, “Sudah dimasak aja,” saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025).

Baca Juga: Prabowo Ingin Bantu Anak Palestina Dapatkan Pendidikan Layak

Ironisnya, komentar itu disampaikan usai Sidang Kabinet Paripurna yang salah satu pesannya dari Presiden Prabowo Subianto adalah agar para pejabat negara meningkatkan kualitas komunikasi mereka kepada masyarakat.

Pernyataan Hasan sontak menuai kritik dari berbagai kalangan. Banyak pihak menilai ucapannya tidak sensitif terhadap situasi yang tengah dialami jurnalis korban teror dan mencederai semangat perlindungan terhadap kebebasan pers.

Menanggapi kontroversi tersebut, Hasan segera memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa tidak ada niat untuk meremehkan insiden teror atau melecehkan kebebasan pers. Ia mengaku pernyataan tersebut hanya sebuah candaan spontan yang disampaikan tanpa maksud negatif.

Insiden ini disebut-sebut menjadi salah satu pemicu yang memperkuat keputusan Hasan untuk mundur dari jabatan Kepala PCO.

Presiden Prabowo Subianto menanggapi isu komunikasi buruk di lingkaran pemerintahannya saat diwawancarai enam jurnalis di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, pada Minggu (6/4/2025). 

Halaman:

Editor: G Febrianto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X