MEDIA24.ID, NASIONAL - Presiden Prabowo Subianto menanggapi santai sejumlah tayangan podcast yang menyinggung dirinya dengan sebutan “otoriter.”
Menurutnya, kritik adalah hal yang wajar dan justru dapat menjadi bahan introspeksi bagi seorang pemimpin.
Hal tersebut disampaikan Prabowo saat menghadiri acara di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, pada Rabu (29/10/2025).
Baca Juga: Pemerintah dan DPR Sepakati Biaya Haji 2026 Sebesar Rp54,1 Juta Per Jemaah
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo mengaku sering meluangkan waktu malam hari untuk menonton berbagai podcast di internet.
“Saya kalau malam-malam suka buka podcast-podcast. Kadang-kadang dongkol juga, tapi saya catat—oh oke,” ujar Prabowo sambil tersenyum.
Meskipun tidak menyebut secara spesifik podcast mana yang dimaksud, Prabowo membantah anggapan bahwa dirinya bersikap otoriter. Ia justru menilai kritik semacam itu dapat menjadi bahan evaluasi yang berharga.
“Saya buka, saya dengar, lalu berpikir: apa iya saya otoriter? Rasanya enggak sih. Tapi bagus juga, koreksi itu penting,” ungkapnya.
Baca Juga: Ratusan Ribu Guru Madrasah Swasta Siap Geruduk Istana, Tuntut Revisi UU ASN dan Kebijakan PPPK
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga berbicara tentang cara menghadapi fitnah dan kritik publik. Ia menegaskan bahwa seorang pemimpin tidak boleh goyah ketika difitnah atau dikritik, karena hal tersebut merupakan bagian dari perjalanan seorang tokoh publik.
Prabowo bahkan mengisahkan pengalamannya di masa lalu, ketika ia sempat terpuruk akibat fitnah dan kemudian mendapat nasihat dari gurunya.
“Jangan kecil hati. Kalau engkau difitnah, artinya engkau diperhitungkan. Kalau engkau difitnah, berarti engkau ditakuti. Itu artinya kamu harus lebih berhati-hati,” tuturnya.
Presiden juga berpesan kepada para generasi muda, khususnya mereka yang bercita-cita menjadi pemimpin, agar tidak takut dikritik selama berpegang pada prinsip dan niat baik.
Baca Juga: Kabar Insentif Rp5 Juta untuk SPPG, BGN Sebut Itu Hanya Candaan
Artikel Terkait
AICIS+ 2025: Akademisi Dunia Islam Bersatu Cari Solusi Krisis Global, dari Isu Iklim hingga Kecerdasan Buatan
Pemprov DKI Genjot Normalisasi Sungai, Gubernur Pramono Anung Tinjau Pengerukan Kali
Pemerintah dan DPR Sepakati Biaya Haji 2026 Sebesar Rp54,1 Juta Per Jemaah