MEDIA24.ID, JAKARTA - Sebagai pijakan baru ekoteologi, penguatan moderasi beragama, dan kerukunan umat. Buku Strategis Ekoteologi: Menguatkan Iman, Merawat Lingkungan, Peta Jalan Penguatan Moderasi Beragama 2025–2029, dan Trilogi Kerukunan Jilid II resmi diperkenalkan.
Dalam momentum penting tersebut, Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM), Muhammad Ali Ramdhani, menegaskan bahwa peluncuran tiga buku ini merupakan bagian dari mandat besar Kementerian Agama, dan sesuai dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 244 Tahun 2025.
“Setelah memperoleh penetapan program prioritas dari Kementerian Agama, BMBPSDM selaku koordinator pelaksana berikhtiar agar konsep-konsep ini dapat terimplementasikan dengan baik hingga akhirnya hari ini bisa kita launching bersama,” ujarnya di Jakarta, Jumat (14/11/2025).
Baca Juga: Lahirkan Santri Berilmu dan Berakhlak, Pesantren jadi Pilar Ketahanan dan Kebangkitan Bangsa
Kaban Dhani—sapaan akrabnya—menjelaskan bahwa penyusunan tiga buku ini telah melalui proses panjang, mulai dari pengumpulan data, penulisan, Focus Group Discussion (FGD), dan pembacaan ulang yang melibatkan akademisi, peneliti, aktivis lingkungan, tokoh agama, analis kebijakan, hingga kementerian dan lembaga (K/L) lintas sektor.
Kehadiran buku Ekoteologi: Menguatkan Iman, Merawat Lingkungan, diharapkan dapat menjadi pedoman implementatif bagi Kementerian Agama dan mitra terkait, sekaligus memperkuat kesadaran dan komitmen bersama dalam merawat hubungan harmonis manusia, Tuhan, dan alam juga sebagai rujukan komunikasi bagi berbagai program berbasis ekoteologi.
“Kehadiran buku ini diharapkan dapat memberikan panduan bagaimana implementasi ekoteologi dilakukan, serta menginspirasi individu dan komunitas untuk terlibat dalam gerakan penyelamatan bumi,” sambungannya.
Baca Juga: Garuda Indonesia dan Saudi Airlines Layani Haji 2026, Ini Pembagian Embarkasinya!
Ia juga menegaskan pentingnya aksi nyata dalam penerapan ekoteologi, termasuk dengan melakukan perubahan kebiasaan, dimulai dari lingkup internal BMBPSDM.
“Mulai minggu depan, tidak ada lagi minuman yang menggunakan kemasan plastik di lingkungan BMBPSDM, Kita juga ingin seluruh balai diklat menjadi lebih hijau asri sebagai wujud nyata implementasi ekoteologi” tambahnya.
Selain buku ekoteologi, Kaban melaporkan bahwa BMBPSDM telah merampungkan Peta Jalan Penguatan Moderasi Beragama 2025-2029 sebagai kelanjutan dari dokumen moderasi beragama periode sebelumnya yang sejalan dengan Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2023.
Pada kesempatan yang sama, turut diluncurkan Buku Trilogi Kerukunan Jilid II, karya yang memuat penguatan gagasan original Menteri Agama terkait kerukunan yang relevan dengan tantangan zaman.
“Semoga buku-buku ini dapat menjadi panduan implementatif dalam merawat keberlanjutan kehidupan sekaligus memperkuat moderasi beragama dan kerukunan” tutupnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 250 peserta yang terdiri atas perwakilan Kementerian dan Lembaga, pengampu forum Sekretariat Bersama Moderasi Beragama, majelis-majelis agama, organisasi keagamaan, Chief Strategy Officer (CSO) yang bergerak di bidang lingkungan, dan perwakilan dari berbagai satuan kerja lingkup Kementerian Agama RI.