Suasana menjadi semakin meriah ketika setiap perwakilan kelas yang menampilkan yel-yel bahaya narkoba tampil di panggung. Rekan-rekan sekelas mereka pun turut mendukung dengan memberikan semangat dan sorakan, serta tepuk tangan dengan meriah.
Lomba yel-yel bahaya narkoba dinilai berdasarkan lima kriteria: Pertama, Kesesuaian tema; Kedua, Kekompakan; ketiga, Kreativitas; keempat, Semangat dan ekspresi, dan kelima, Kostum dan kerapihan.
Kepala SMPN 140 Jakarta, Suciati Sudiharsa, menyambut baik kegiatan ini. "Kami sangat berterima kasih kepada BNN Kota Jakarta Utara yang memilih SMPN 140 sebagai lokasi sosialisasi. Jika ada kegiatan lanjutan, kami siap menjadi tuan rumah kembali," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa edukasi bahaya narkoba harus diberikan sejak dini agar masa depan generasi muda tidak hancur karena penyalahgunaan narkotika. "Kegiatan positif seperti ini harus didukung agar anak-anak kita terhindar dari ancaman narkoba," harapnya.
Generasi Bersinar: Wujudkan Sekolah Bebas Narkoba
Melalui kegiatan ini, BNN Kota Jakarta Utara berharap pesan pencegahan narkoba dapat tertanam kuat di benak siswa. Program Generasi Bersinar (Bersih Narkoba) menjadi fondasi penting dalam membentuk karakter pelajar yang tangguh dan berani menolak narkoba.
Dengan pendekatan yang interaktif dan menyenangkan, BNN berhasil menciptakan kesadaran kolektif di kalangan pelajar. Harapannya, upaya ini tidak hanya berhenti di sosialisasi, tetapi juga menjadi gerakan berkelanjutan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam memerangi narkoba.
"Kami ingin para siswa tidak hanya paham, tetapi juga menjadi agen perubahan di lingkungan mereka—sekolah yang sehat, produktif, dan bebas narkoba," pungkas Indira menutup acara.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen BNN dalam melindungi generasi muda dari ancaman narkoba, sekaligus mengajak mereka aktif berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari penyalahgunaan narkotika. ***