Putera Sampoerna Foundation Ajak Sinergi untuk Transformasikan Pendidikan Indonesia

Photo Author
- Jumat, 16 Mei 2025 | 08:44 WIB
Putera Sampoerna Foundation gelar forum diskusi bertajuk Kejar Aksi (Kreatif Mengajar, Akselerasi dan Inovasi) bertemakan “Pendidikan Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045" (Gunawan Daulay)
Putera Sampoerna Foundation gelar forum diskusi bertajuk Kejar Aksi (Kreatif Mengajar, Akselerasi dan Inovasi) bertemakan “Pendidikan Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045" (Gunawan Daulay)

MEDIA24.ID, JAKARTA - Dalam semangat memperingati Hari Pendidikan Nasional, Putera Sampoerna Foundation (PSF) menyuarakan pentingnya transformasi pendidikan sebagai pondasi utama menuju Indonesia Emas 2045 melalui forum diskusi bertajuk Kejar Aksi (Kreatif Mengajar, Akselerasi dan Inovasi) bertemakan “Pendidikan Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Indonesia Cemas?”.

Melalui forum diskusi yang diadakan di Kemendikdasmen RI sebagai mitra pembangunan resmi, Putera Sampoerna Foundation menekankan bahwa transformasi pendidikan tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi diperlukan upaya secara menyeluruh. Terutama, pemerataan teknologi dan pelatihan guru era digital di seluruh daerah Indonesia, khususnya daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

Juliana selaku Head of Program Development and Guru Binar Putera Sampoerna Foundation mengatakan, “PSF melakukannya dalam tiga kunci strategi. Pertama, melalui platform pengembangan karier guru berkelanjutan seperti Guru Binar untuk meningkatkan kompetensi digital pendidik.

Baca Juga: Buka Lowongan Kerja untuk Sarjana, BGN Optimis MBG Bisa Membantu Perputaran Ekonomi di Daerah

Kedua, menyediakan ekosistem pembelajaran sesuai kondisi masing-masing sekolah binaan. Terakhir, kami juga menekankan kolaborasi strategis dengan pihak pemerintah dan swasta untuk perluasan infrastruktur digital.”

Namun pada kenyataannya, tantangan di lapangan masih besar. Apalagi, skor PISA Indonesia tahun 2022 berada di peringkat ke-68 dari 81 negara—359 untuk membaca, 379 untuk matematika, dan 383 untuk sains.

Salah satu tantangan nyata yang masih dihadapi sampai saat ini adalah kurangnya pengadaan sumber daya digital di sekolah-sekolah, khususnya teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang membawa dinamika baru jika belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal.

Baca Juga: Segera Meluncur! iPhone 18 Series Diprediksi akan Mengalami Prombakan Besar, Simak Selengkapnya

Untuk itu, diperlukan pelatihan berkelanjutan bagi guru, penyediaan alat dan platform yang mudah diakses, serta bekerja sama dengan berbagai mitra untuk memperluas jangkauan teknologi ke seluruh Indonesia.

Termasuk, mengintegrasikan pelatihan literasi digital dan pemanfaatan AI dalam pembelajaran agar bisa lebih siap menghadapi tantangan masa depan.

Salah satu Guru Binar Ambassador, I Kadek Darsika Aryanta, merasakan manfaat nyata secara langsung dari adanya pelatihan melalui Guru Binar.

Baca Juga: Toyota Kijang Super 2025 Mobil Legendaris Kembali Hadir, Simak Harga dan Spesifikasi Lengkapnya

“Setelah saya mulai mengintegrasikan teknologi ke dalam kelas-kelas, termasuk teknologi AI, dampaknya menjadi sangat positif. Siswa menjadi lebih antusias karena pembelajaran terasa lebih menarik dan interaktif. Bahkan, hasil belajarnya juga meningkat, terlihat dari partisipasi yang lebih aktif dan nilai yang lebih baik. Dukungan dari PSF melalui pelatihan, materi ajar, hingga pendampingan membuat guru lebih percaya diri dan pembelajaran jadi lebih berkualitas.”

Maulani Mega Hapsari selaku Direktur Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikdasmen menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi dengan Putera Sampoerna Foundation, sekaligus menekankan pentingnya transformasi pendidikan sebagai langkah strategis dalam mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.

“Kami berterima kasih pada Putera Sampoerna Foundation yang sudah menjadi mitra kami dalam mempercepat peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Kami percaya bahwa visi Indonesia Emas 2045 itu akan terjadi dengan upaya-upaya yang harus dipersiapkan secara matang. Mulai dari segi regulasi, sarana dan prasarana, hingga akses pendidikan berupa konten-konten khususnya konten digitalisasi.”

Halaman:

Editor: Gunawan Daulay

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X