Imperatif Obligation dan Ekologi Integral

Photo Author
- Senin, 8 Desember 2025 | 20:40 WIB
M. Ridha Saleh, Direktur Rumah Mediasi Indonesia. (Foto/Dok/Pribadi)
M. Ridha Saleh, Direktur Rumah Mediasi Indonesia. (Foto/Dok/Pribadi)

Singkatnya, imperative obligation ekologis adalah pengakuan serius bahwa kita memiliki tugas mendasar untuk menjadi pengelola yang baik bagi rumah kita bersama (bumi) dan menjamin kelestarian lingkungan untuk semua kehidupan di masa depan. 

Ekologi Ingral

Silent Spring karya Rachel Carson dianggap sebagai salah satu buku terpenting tentang isu-isu lingkungan dan dampak global terhadap krisis lingkungan hidup, Singkatnya, Silent Spring adalah momen kunci yang menyadarkan dunia akan dampak negatif penggunaan bahan kimia secara sembarangan, mengubah hubungan manusia dengan alam, dan menjadi dasar bagi undang-undang serta gerakan lingkungan hingga hari ini. 

Lindungi Bumi, Hargai Kemanusiaan, tema yang ditegaskan oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada lokakarya tentang dimensi moral perubahan iklim dan Pembangunan berkelanjutan di kota vatikan pada April 2015.

Perlindungan lingkungan hidup, mitigasi perubahan iklim dan adaptasi terhadap dampaknya diperlukan untuk memberantas kemiskinan ekstrem, mengurangi ketimpangan sosial, dan menjamin pembangunan ekonomi yang adil dan berkelanjutan, karena itu issue yang menentukan zaman kita, kerusakan lingkungan dan krisis iklim secara intrinstik terkait dengan kesehatan masyarakat, ketahanan pangan dan air, migrasi, perdamaian, dan keamanan global.

Secara integral issue krisis ekologis adalah isu moral, keadilan sosial, hak asasi manusia, dan etika fundamental. Karena memiliki keterkaitan tanggung jawab yang mendalam untuk melindungi jaring kehidupan yang rapuh di Bumi ini, dan untuk generasi saat ini dan generasi mendatang.

Ekologi integral merupakan interconnectedness atau konsep holistik Menolak pemisahan antara manusia dan alam, serta antara masalah lingkungan dan masalah sosial, seperti kemiskinan, ketimpangan atau ketidakadilan. 

Ekologi integral juga menekankan keterkaitan mendalam antara manusia, masyarakat, dan lingkungan, dengan mengakui bahwa isu-isu lingkungan, sosial, ekonomi, politik, dan budaya saling terkait.

Dipopulerkan oleh Paus Fransiskus dalam Laudato Si, konsep ini menyerukan pemahaman bahwa krisis ekologi juga merupakan krisis keadilan dan kemanusiaan, yang membutuhkan solusi yang mengatasi kemiskinan dan kebaikan bersama di samping perlindungan lingkungan.

Konsep ini melampaui solusi teknis semata untuk melihat alam dan manusia sebagai bagian dari satu sistem yang kompleks, menuntut tindakan terpadu demi keberlanjutan sejati. ***

Halaman:

Editor: Moh Purwadi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

Imperatif Obligation dan Ekologi Integral

Senin, 8 Desember 2025 | 20:40 WIB

Argumen Pembentukan Ditjen Pesantren

Minggu, 26 Oktober 2025 | 18:40 WIB

Reformasi DPR: Desakan yang Kian Tak Terbendung

Kamis, 2 Oktober 2025 | 09:01 WIB

Menjaga Indonesia

Rabu, 3 September 2025 | 14:14 WIB

Isbat Nikah dan Pencatatan Perkawinan

Senin, 28 April 2025 | 10:15 WIB

Lebaran, Liburan, dan Kontraksi Sosial

Minggu, 6 April 2025 | 17:22 WIB

Lebaran dan Kompetisi Konsumeristik

Selasa, 1 April 2025 | 12:19 WIB
X