Dalam aspek digitalisasi, UIN Jakarta terus meningkatkan kapasitas dan utilitas Learning Management System (LMS) yang terintegrasi dengan Academic Information System (AIS), E-Semesta, dan platform e-Campus lainnya. Sistem ini memungkinkan layanan administrasi akademik berjalan lebih efisien dan transparan.
Yang menarik, UIN Jakarta tidak berhenti pada teknologi konvensional. Kampus ini terus mengeksplorasi potensi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan di masa depan, selaras dengan semangat reformasi birokrasi menuju tata kelola yang bersih dan berorientasi pelayanan prima.
Reputasi Global
Pencapaian UIN Jakarta dalam QS World University Rankings sejatinya bukan hal kebetulan. Penilaian didasarkan pada empat komponen: Reputasi Akademik (70%), Reputasi Pemberi Kerja (10%), Sitasi (10%), dan H-indeks (10%). UIN Jakarta memiliki keunggulan dalam aspek reputasi akademik, publikasi, dan sitasi.
Pengakuan datang tidak hanya dari lembaga pemeringkatan internasional. Pada Maret 2025, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi memberikan penghargaan kepada UIN Jakarta atas pencapaiannya mempertahankan posisi di antara 500 institusi teratas dunia dalam bidang theology, divinity, & religious Studies.
Tim Taskforce QS Ranking UIN Jakarta bahkan optimistis akan masuk dalam pemeringkatan bidang lain seperti pendidikan, sosiologi, dan komunikasi. Analisis menunjukkan publikasi, reputasi akademik, dan sitasi dalam bidang-bidang tersebut terus mengalami peningkatan.
Pada usia ke-68 ini, UIN Jakarta diharapkan tidak lagi sekadar menjadi institusi pendidikan tinggi Islam namun harus kian meneguhkan dirinya sebagai pusat keunggulan yang memadukan tradisi keilmuan Islam dengan tuntutan zaman modern, menjadi jembatan antara warisan intelektual klasik, dan inovasi kontemporer.
Sebagaimana semangat yang diusung sejak awal, integrasi keilmuan UIN Jakarta bukan hanya tentang menggabungkan dua jenis ilmu, tetapi menciptakan paradigma baru dalam memahami dan mengembangkan pengetahuan untuk kemajuan bangsa. Teruslah berkembang “Kampus Pembaru”, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. ***