Reformasi DPR: Desakan yang Kian Tak Terbendung

Photo Author
- Kamis, 2 Oktober 2025 | 09:01 WIB
Wicipto Setiadi, Guru Besar FH UPN Veteran Jakarta dan Dewan Pakar Jimly School of Law and Government (JSLG). (Foto/Dok/Pribadi)
Wicipto Setiadi, Guru Besar FH UPN Veteran Jakarta dan Dewan Pakar Jimly School of Law and Government (JSLG). (Foto/Dok/Pribadi)

Fraksi-fraksi DPR adalah perpanjangan tangan parpol. Dengan demikian, inisiatif perubahan tata tertib, transparansi legislasi, hingga pembukaan data anggaran sangat bergantung pada sikap politik fraksi. Jika parpol memberi mandat jelas, fraksinya di DPR bisa menjadi motor reformasi, bukan penghambat.

Rakyat tidak cukup hanya dengan janji manis. Reformasi DPR adalah keharusan, bukan pilihan. Pertanyaannya kini: apakah DPR siap menjawab tuntutan itu, atau tetap larut dalam krisis legitimasi yang kian dalam?

Halaman:

Editor: Moh Purwadi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

Imperatif Obligation dan Ekologi Integral

Senin, 8 Desember 2025 | 20:40 WIB

Argumen Pembentukan Ditjen Pesantren

Minggu, 26 Oktober 2025 | 18:40 WIB

Reformasi DPR: Desakan yang Kian Tak Terbendung

Kamis, 2 Oktober 2025 | 09:01 WIB

Menjaga Indonesia

Rabu, 3 September 2025 | 14:14 WIB

Isbat Nikah dan Pencatatan Perkawinan

Senin, 28 April 2025 | 10:15 WIB

Lebaran, Liburan, dan Kontraksi Sosial

Minggu, 6 April 2025 | 17:22 WIB

Lebaran dan Kompetisi Konsumeristik

Selasa, 1 April 2025 | 12:19 WIB
X